KELOMPOK penggiat antikorupsi, Garut Governance Watch (GGW), menyoroti biaya pesta pernikahan Wakil Bupati Garut, Luthfianisa Putri Karlina dengan Maula Akbar Mulyadi Putra, putra Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi. Pesta yang digelar di Pendopo Lapangan Oto Iskandar Dinata, Kabupaten Garut, Jawa Barat, itu berujung petaka yang menyebabkan tiga orang meninggal dan 30 orang luka-luka.
Anggota GGW, Agus Sugandi mengatakan, pesta, hiburan dan makan gratis yang digelar dalam pernikahan itu menunjukkan pejabat tengah memamerkan gaya hidup mewah. “Kedua pejabat tengah memamerkan gaya hidup mewah, dan itu bukan tipe seorang pemimpin, tidak sesuai dengan realita ekonomi bagi warga Garut,” katanya, kemarin.
Agus juga mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) atau Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) segera melakukan penyelidikan atas biaya pesta pernikahan Wakil Bupati Garut yang juga putri Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto dengan putra Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.
“Kami menyoroti pemberian uang terutama bagi korban tragedi kericuhan di gerbang pintu masuk pendopo sebesar Rp150 juta bersumber dari Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi dan Rp100 juta dari Wakil Bupati Garut, Luthfianisa Putri Karlina. Itu tidak cukup untuk memberikan rasa keadilan terutama bagi masyarakat Garut,” ujarnya.
Di sisi lain, Kapolda Jawa Barat tengah mendalami kejadian dalam pesta rakyat bertajuk Balakecrakan itu yang telah menyebabkan 3 orang tewas.
“Kami melakukan serangkaian penyelidikan kejadian yang terjadi di kawasan pendopo dan telah memeriksa 10 orang saksi mulai dari panitia event organizer, Satpol PP selaku pengamanan dalam, Polisi, Dinas Kesehatan, sopir ambulans, dan petugas medis. Namun, perkara tersebut langsung dilimpahkan ke Ditreskrimum Polda Jabar. Polres Garut sendiri hanya membantu pemeriksaan,” paparnya.
Insiden dalam pesta pernikahan putra Gubernur Jabar itu masih menyisakan duka mendalam bagi pasangan suami istri Mela Putri, 31, dan Apid, 38, warga Kelurahan Sukamentri, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut. Mereka kehilangan putri kedua mereka, Vania Aprilia, 8, yang tewas dalam insiden itu.
Saat tragedi terjadi, pasangan suami istri itu tengah berjualan minuman segar di alun-alun Lapangan Oto Iskandar Dinata. Mela Putri dan Apid mengatakan sebelum tragedi terjadi anak mereka tengah bermain di alun-alun. Mereka tidak begitu memperhatikan lantaran saat itu tengah sibuk melayani pembeli yang cukup banyak karena cuaca saat itu sangat panas. “Kemungkinan ada temannya yang mengajak untu....
- Home
- Category
- POLKAM
- FOKUS
- EKONOMI
- MEGAPOLITAN
- OPINI
- SUARA ANDA
- NUSANTARA
- HUMANIORA
- INTERNASIONAL
- OLAHRAGA
- SELEBRITAS
- EDITORIAL
- PODIUM
- SELA
- EKONOMI DIGITAL
- PROPERTI
- KESEHATAN
- OTOMOTIF
- PUNGGAWA BUMI
- BELANJA
- JENDELA BUKU
- WAWANCARA
- TIFA
- PESONA
- MUDA
- IKON
- MEDIA ANAK
- TRAVELISTA
- KULINER
- CERPEN
- HIBURAN
- INTERMEZZO
- WEEKEND
- SEPAK BOLA
- KOLOM PAKAR
- GARDA NIRBAYA
- BULAKSUMUR
- ICON
- REKA CIPTA ITB
- SETARA BERDAYA
- EDSUS HUT RI
- EDSUS 2 TAHUN JOKOWI-AMIN
- UMKM GO DIGITAL
- TEKNOPOLIS
- EDSUS 3 TAHUN JOKOWI-AMIN
- PROMINEN
- EDSUS HUT 80 RI
- E-Paper
- Subscription History
- Interests
- About Us
- Contact
- LightDark
© Copyright 2020
Media Indonesia Mobile & Apps.
All Rights Reserved.