MEGAPOLITAN

Gotong Royong Adalah Tradisi

Sel, 27 Jul 2021

FENOMENA saling jaga, tolong-menolong, dan saling membantu warga dengan warga lainnya sudah mendarah daging dalam diri rakyat Indonesia.
Hal itu bisa terlihat saat kasus covid-19 di Indonesia, khususnya di Ibu Kota kian mengkhawatirkan. Namun, di balik kesulitan itu muncul kemudian rasa empati dan saling bantu dari warga. Dunia maya dipenuhi dengan laporan dari warganet yang membutuhkan pertolongan, seperti alat kesehatan, ambulans, dan rumah sakit rujukan.
Pengamat sosial dari Universitas Indonesia Ricardi S Adnan mengatakan fenomena tolong-menolong, bantu-membantu antarwarga tidak hanya terjadi pada masa covid-19. Jauh sebelum adanya covid-19, musibah yang melanda Indonesia, seperti tsunami Aceh 2004 atau gempa di Yogyakarta pada 2006, warga sudah bahu-membahu untuk menolong sesama.
“Biasanya organisasi masyarakat atau masyarakatnya menghimpun pelbagai upaya, apakah itu dengan membagi sembako atau mendirikan posko-posko penanggulangan bencana,” terang Ricardi.
Bahkan, ketika Indonesia krisis moneter pada 1997-1998, Ricardi menuturkan masyarakat Indonesia bisa lepas dari jeratan tersebut.
Padahal, mata uang rupiah saat itu digadang-gadang akan terus anjlok, oleh pakar luar negeri. “Bahkan, pakar-pakar luar negeri juga mengabarkan Indonesia akan kolaps, rupiah akan terus anjlok,” ucapnya.
Namun, apa yang terjadi tidak sesuai ramalan para ahli luar negeri. Karena bangsa ini, kata Ricardi, mampu membenahi masalahnya secara mandiri dengan cara saling berbagi. “Mereka meramalkan akan kerusuhan lebih parah lagi, tapi semua tidak terjadi karena Indonesia memiliki rasa gotong royong, saling membantu,” papar Ricardi.
“Saling membantu keluarganya dan bantu-bantu di sini, di sana. Fenomena ini yang menyelamatkan kita, sifat ini sebagai salah satu tradisi dan jiwa bangsa Indonesia yang positif,” ungkapnya.

Bantuan sosial
Gotong royong itu terlihat dalam upaya Pemprov DKI Jakarta menyalurkan bantuan sosial tunai (BST) dan pembagian beras kepada keluarga penerima manfaat (KPM).
BST disalurkan kepada masyarakat yang berada di lima wilayah Kota Administrasi dan Kabupaten Kepulauan Seribu dengan rincian, Jakarta Pusat sebanyak 50.526 KPM, Jakarta Utara sebanyak 181.367 KPM, Jakarta Selatan sebanyak 142.029 KPM, Jakarta Timur sebanyak 457.250 KPM, Jakarta Barat sebanyak 73.948 KPM, dan Kepulauan Seribu sebanyak 2.496 KPM.
Sementara itu, untuk bantuan beras bersumber dari pemerintah pusat. Dengan menyalurkan 250 ribu ton beras dari Bulog untuk masyarakat miskin yang sudah terdaftar dalam program kartu sembako dan BST. Masing-masing dari KPM akan memperoleh tambahan bantuan beras sebanyak 10 kilogram.
Pemprov DKI Jakarta tidak sendirian dalam menyalurkan bantuan ini. Baru-baru ini, Pemprov DKI Jakarta bersama Polri dan TNI menyalurkan bantuan 500 paket sembako bagi warga terdampak PPKM level 4. Bantuan ini diberikan kepada warga di sela-sela layanan mobil vaksinasi keliling di Kelurahan Mangga Dua Selatan, Kelurahan Duri Pulo, dan Kelurahan Petamburan, Jakarta Pusat.
"Sebanyak 500 paket sembako dibagikan kepada warga di tiap lokasi vaksinasi keliling," ujar Wali Kota Jakarta Pusat, Dhany Sukma.
Selain itu, untuk masyarakat yang tengah menjalani isoman di rumah pun diperhatikan. Salah satunya untuk warga di 14 RW, Kelurahan Rorotan, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara. Mereka tengah menjalani isoman karena terpapar covid-19 diberikan bantuan untuk pemenuhan kebutuhan pangan.
Lurah Rorotan, Idham Mugabe, mengutarakan paket sembako yang didistribusikan tersebut merupakan batuan dari Dinas Sosial DKI Jakarta. "Total ada 59 paket sembako yang terdiri dari beras, mi instan, minyak goreng, sarden, dan biskuit kemasan. Bantuan ini diberikan agar dapat meringankan beban warga agar bisa menjalani isolasi dengan tenang tanpa harus memikirkan kebutuhan pangan karena memang dilarang untuk keluar rumah," ujarnya, Sabtu (24/7)

Butuh kolaborasi
Ketua Nasional Rekan Indonesia, Agung Nugroho, mengatakan bantuan sosial yang disalurkan Pemprov DKI Jakarta sangat membantu warga miskin. Utamanya untuk memenuhi kebutuhan di saat pandemi covid-19 ini.
"Sangat tepat, warga bisa dipastikan menerima utuh bantuan yang diberikan, tanpa ada potongan. Metode ini akan membuat penyaluran BST lebih transparan dan akuntabel serta dapat meminimalkan terjadinya penyelewengan oleh pihak-pihak tidak bertanggung jawab," ungkapnya.
Menurutnya, menghadapi masa-masa sulit pandemi ini diperlukan kerja bersama, kolaborasi besar untuk berbuat membantu pemerintah dan masyarakat. Bantuan-bantuan seperti ini bisa direalisasikan baik secara materi, tenaga, maupun pikiran. Salah satunya yang dilakukan Rekan Indonesia dengan ikut membantu menyalurkan paket makanan siap saji.
"Rekan Indonesia sejak 7 Juli hingga 18 Juli 2021 telah mendistribusikan 3.300 paket makanan siap santap bagi warga Jakarta terpapar covid-19 yang menjalani isolasi mandiri. Tidak hanya itu, kami juga sudah menyalurkan 521 paket sembako dari target 2.500 paket sembako bagi warga," ungkapnya.
Ia mengingatkan agar warga terus mematuhi protokol kesehatan agar terhindar dari paparan covid-19. Selain itu, bagi warga sasaran diharapkan bisa segera mengi....

Belum selesai membaca berita ini ? Selesaikan dengan berlangganan disini Berlangganan

Advertisement

Advertisement