MUDA

Harmoni dalam Suara

Min, 12 Jun 2022


HAI, Sobat Muda, kalian pasti familier dengan kesenian pa­duan suara. Umumnya suatu kelompok paduan suara membawakan lagu yang terdiri atas beberapa bagian suara, yaitu sopran, alto, tenor, dan bas yang dipimpin seorang dirigen atau konduktor sebagai pelatih.
Paduan suara itu sesungguhnya bukan sekadar wadah untuk yang hobi bernyanyi, lo. Di situ, kita bisa belajar tentang to­le­ransi dan kebinekaan sebab tidak ada suara yang mendominasi, tidak ada ego, belajar saling menyesuaikan gerak Bersama, dan menghasilkan suara yang padu. Suara yang indah, kompak, dan memiliki energi dapat terwujud karena kerja keras dan latihan rutin serta yang terpenting, tunduk pada satu dirigen (konduktor).
Di Indonesia, kelompok paduan suara tak hanya sebuah aktivitas yang berhubungan dengan aktivitas ibadah agama tertentu, tapi juga lazim di berbagai kalangan, salah satunya di lingkungan universitas yang dipelopori kegiatan mahasiswa.
Salah satu paduan suara mahasiswa yang masih terus mempertahankan eksistensinya di dunia seni paduan suara ialah Padjadjaran University Choir atau Paduan Suara Mahasiswa (PSM) Universitas Padja­djaran (Unpad).
Berdiri sejak 1978, PSM Unpad baru saja mengukir sejarah baru sebagai paduan suara mahasiswa pertama dari Indonesia yang lolos ke final kompetisi bergengsi European Grand Prix for Choral Singing yang akan digelar pada 18 Juni 2022 di Tours, Prancis.
Tiga perwakilan mahasiswa dan seorang pelatih dari PMS Unpad, Selasa (7/6), sempat menceritakan persiapannya mengikuti kompetisi tersebut kepada Media Indonesia. Melalui aplikasi konferensi, Birgitta mengatakan kompetisi itu akan mempertemukan para juara umum dari 6 kompetisi di Italia, Hongaria, Prancis, Slovenia, Spanyol, dan Bulgaria, yakni semuanya tergabung dalam asosiasi European Grand Prix for Choral Singing.
“Kompetisi Grand Prix merupakan salah satu kompetisi paduan suara bergengsi tingkat tinggi di dunia. Sebuah kebanggaan karena kita adalah satu-satunya paduan suara mahasiswa pertama di Indonesia yang bisa menjadi finalis,” ujar Birgitta Fortune, Ketua PSM Unpad.
Sementara itu, pelatih PSM Unpad, Arvi Zeinullah, menjelaskan sejak janua­ri lalu, PSM Unpad telah berlatih rutin dengan mematuhi aturan protokol kesehatan. Sepanjang latihan, Arvi memimpin 44 penyanyi yang terdiri atas 15 sopran, 13 alto, 9 tenor, dan 8 bas.
“Kami terus berlatih setidaknya dua sesi dalam sehari, satu sesinya berdurasi 2-3 jam. Selain latihan luring, kami beberapa kali pernah berlatih secara daring untuk memfasilitasi teman-teman yang sakit dan yang berada di luar kota,” ungkap Arvi.
Arvi juga mengatakan PSM Unpad meraih peluang menuju Grand Prix setelah menyabet gelar juara umum dengan mengoleksi tujuh penghargaan dalam acara 67th International Choral Competition Polifonico Guido d’Arezzo, Italia, pada 17-24 Agustus 2019.
Pada kompetisi Grand Prix nanti, PSM Unpad berencana membawakan tujuh lagu dengan beragam komposisi musik yang mewakili tiga zaman. Selain itu, mereka akan membawakan satu lagu berbahasa Prancis yang menjadi salah satu syarat kompetisi.
Arvi menjelaskan Grand Prix memiliki kriteria penilaian yang sangat ketat dan tinggi, khususnya dari segi teknik dan artistik.
“Kriteria penilaiannya itu lebih kepada teknik dan artistik yang mencakup empat hal, kualitas dasar vokal, intonasi ketepatan nada yang dinyanyikan, dan kesesuaian tempo. Kalau secara artistik, ini berkaitan dengan penampilan kita di atas panggung apakah sesuai yang berkaitan dengan konteks musiknya,” ujar Arvi.
Nantinya dalam kompetisi Grand Prix, PSM Unpad bersaing dengan empat tim juara lain dari berbagai lomba internasional 2019 yang tergabung dalam asosiasi European Grand Prix for Choral Singing. Para pesaingnya antara lain Jazeps Vitols Latvian Music Academy Mixed Choir dan Choir SOLA of the Latvian Academy of Culture, keduanya dari (Latvia). Kemudian Good Hope School Choir Hong Kong (Tiongkok) dan Batavia Madrigal Singers (Indonesia).
Selain itu, PSM Unpad akan mengikuti kompetisi paduan suara internasional The 11th International Choir Festival Antonio Vivaldi di Gabrovo, Bulgaria, pada 24-25 Juni 2022.

Indonesia Kirana
Ketua Program Acara Indonesia Kirana PSM Unpad Jasmine Azzahra mengatakan timnya tak hanya berjuang di kedua kompetisi paduan suara internasional, tapi juga turut menjalankan misi kebudayaan dengan mengadakan konser kebudayaan di Bulgaria bertajuk Indonesia Kirana yang bertujuan mempromosikan budaya bangsa Indonesia kepada dunia.
Pada Mei lalu, pergelaran Indonesia Kirana sempat dipentaskan di Jakarta dan Bandung sebagai ajang repertoar untuk meningkatkan kemampuan dan rasa percaya diri para anggota PSM Unpad sebelum menghadapi kompetisi.
“Pergelaran Indonesia Kirana ini bentuknya seperti konser yang menjadi misi kebudayaan rutin PSM Unpad sejak 1999, beberapa lagu yang akan kami bawakan di Grand Prix nanti, kami bawakan juga di pergelaran tersebut” imbuh Jasmine.
Jasmine mengatakan kondisi pandemi covid-19 menjadi tantangan tersendiri bagi tim PSM Unpad dalam mempersiapkan kompetisi secara cepat, dari proses latihan, adaptasi anggota, hingga mencari dana sejumlah Rp1 miliar.
“Sebagai ketua program, saya memikirkan bagaimana kami bisa berangkat dan mengumpulkan dana yang cukup. Selain dari dukungan universitas, organisasi alumni, dan perusahaan yang membantu pembiayaan, kami turut menggalang dana secara mandiri baik daring maupun lu­ring dengan serta mengamen di beberapa mal dan restoran di Kota Bandung sejak Januari lalu hingga menjelang akhir bulan ini,” ujarnya.
Salah satu anggota PSM Unpad, Muhammad Al-Riyadh, yang kerap disapa Juno, mengatakan telah mempersiapkan kondisi fisik dan mental dengan sangat baik untuk menghadapi kompetisi mendatang. Ia berharap timnya bisa menjadi juara.
“Secara individu, persiapan yang saya lakukan adalah menjaga kesehatan tubuh, terutama kondisi suara, agar dapat menampilkan yang terbaik di panggung. Terlebih lomba ini sudah diidam-idamkan juga oleh senior-senior kami, jadi perasaannya saya sangat semangat dan optimistis bisa memberikan hasil terbaik,” ujar Juno.
Sementara itu, bagi Birgitta, kompetisi itu tak hanya berkaitan dengan perlombaan, tapi juga menjadi pengalamannya untuk mengasah kemampuan dan meningkatkan kapasitas diri.
“Berbagai proses ini menjadi kesempatan saya dan mungkin juga anggota PSM lainnya untuk belajar artinya berjuang, kerja sama, mengelola diri sendiri supaya bisa mencapai level tingkatan yang tinggi.”
Arvi menambahkan, proses kompetisi ini bisa menumbuhkan mental yang kuat pada para anggota PSM Unpad. “Kami telah melewati banyak tahapan yang menantang, semua proses ini bisa mengasah kemampuan kita sebagai individu dan kelompok untuk lebih baik la....

Belum selesai membaca berita ini ? Selesaikan dengan berlangganan disini Berlangganan

Advertisement

Advertisement