APABILA pabrik pengolahan batu bara menjadi dimethyl ether (DME) di Kabupaten Muara Enim kelak berproduksi, itu dapat mengurangi beban impor dan subsidi elpiji hingga Rp150 triliun per tahun.
Hal ini dikemukakan Presiden Joko Widodo ketika melakukan peletakan batu pertama pembangunan pabrik pengolahan batu bara menjadi DME di Sumatra Selatan tersebut, kemarin.
“Setiap tahun Indonesia mengeluarkan Rp80 triliun untuk impor elpiji. Negara juga harus menguras APBN hingga Rp70 triliun untuk menyubsidi harga beli di masyarakat. Kalau penggunaan elpiji dihentikan dan semua pindah ke DME, duitnya gede sekali. Ada Rp60 triliun-Rp70 triliun subsidi bisa dikurangi dari APBN,” kata Jokowi.
DME merupakan produk hilirisasi batu bara berbentuk gas pada temperatur lingkungan dan dapat dicairkan seperti halnya elpiji untuk bahan bakar.
Meskipun butuh waktu lama untuk memulai pembangunan pabrik pengolahan batu bara menjadi DME, Kepala Negara senang dengan progres yang sudah dicapai sekarang.
“Sudah sejak enam tahun lalu saya perintahkan, tetapi alhamdulillah hari ini bisa dilaksanakan. Apakah kita terus-teruskan impor? Yang untung negara lain, yang terbuka lapangan pekerjaan juga di negara lain. Padahal, kita memiliki bahan baku batu bara untuk diubah menjadi DME hampir mirip elpiji. Saya sudah melihat bagaimana api DME untuk memasak dan api elpiji untuk memasak. Itu sama saja,” ujar Jokowi.
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengungkapkan investasi proyek DME yang didukung perusahaan AS, Air Product, tersebut menelan biaya Rp33 triliun lebih.
“Kami menyampaikan realisasi investasi ini Rp33 triliun. Waktunya (pembangunan) seharusnya 36 bulan, tetapi kami rapat dengan Air Product, kami minta 30 bulan. Investasi ini full dari AS bukan Korea, Jepang, ataupun Tiongkok. Kami sekaligus menyampaikan tidak benar jika ada pemahaman bahwa negara ini hanya fokus pada satu negara. Ini buktinya kita buat perimbangan,” tutur Bahlil.
Bahlil menambahkan proyek ini akan menciptakan lapangan kerja sebanyak 12.000-13.000 untuk konstruksi. Pun 11.000-12.000 yang proyek hilirisasi yang dilakukan PT Pertamina (persero).
“Nanti untuk lapangan pekerjaan tetap ada 3.000 orang. Namun, ini bersifat langsung. Untuk lapangan kerja tidak langsung seperti kontraktor, subkontraktor, dan pekerjaan multiplier effect lain dapat 3-4 kali lipat dari jumlah....
- Home
- Category
- POLKAM
- FOKUS
- EKONOMI
- MEGAPOLITAN
- OPINI
- SUARA ANDA
- NUSANTARA
- HUMANIORA
- INTERNASIONAL
- OLAHRAGA
- SELEBRITAS
- EDITORIAL
- PODIUM
- SELA
- EKONOMI DIGITAL
- PROPERTI
- KESEHATAN
- OTOMOTIF
- PUNGGAWA BUMI
- BELANJA
- JENDELA BUKU
- WAWANCARA
- TIFA
- PESONA
- MUDA
- IKON
- MEDIA ANAK
- TRAVELISTA
- KULINER
- CERPEN
- HIBURAN
- INTERMEZZO
- WEEKEND
- SEPAK BOLA
- KOLOM PAKAR
- GARDA NIRBAYA
- BULAKSUMUR
- ICON
- REKA CIPTA ITB
- SETARA BERDAYA
- EDSUS HUT RI
- EDSUS 2 TAHUN JOKOWI-AMIN
- UMKM GO DIGITAL
- TEKNOPOLIS
- EDSUS 3 TAHUN JOKOWI-AMIN
- PROMINEN
- EDSUS HUT 80 RI
- E-Paper
- Subscription History
- Interests
- About Us
- Contact
- LightDark
© Copyright 2020
Media Indonesia Mobile & Apps.
All Rights Reserved.