Ancaman penyebaran berita bohong (hoaks) diprediksi akan meningkat dalam waktu mendekati hari H pemilihan umum. Dari data Mafindo, tercatat sejak Januari-September 2023 pihaknya telah menemukan 1731 hoaks dengan 54% terkait isu politik. Jumlah itu telah melampaui sebaran hoaks pada tahun lalu sebanyak 1608.
Ketua Presidium Masyarakat Antifitnah Indonesia (Mafindo) Septiaji Eko Nugroho mengatakan salah satu penyebab masih beredarnya hoaks karena masih minimnya program yang ditawarkan kandidat atau calon kandidat di media sosial. Hal itu bisa dinilai bahwa program calon kandidat dianggap tidak menarik oleh publik.
"Sebenarnya media sosial adalah teknologi yang luar biasa untuk kita berdebat, untuk berargumen. Karena ada ruang kosong itulah saat ini situasinya sudah dibanjiri dengan hoaks terkait pemilu. Begitu kampanye running, saya yakin kenaikannya akan sangat tinggi," katanya dalam diskusi Kampanye Sehat Pemilu Bemartabat yang digelar Media Indonesia di Jakarta, kemarin.