EKONOMI

IHSG Berpotensi Menghijau Pascalibur

Rab, 14 Mei 2025

ANALIS pasar modal sekaligus pendiri Stocknow.id Hendra Wardana meramalkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi menguat signifikan ke level psikologis 7.000 usai libur panjang Hari Raya Waisak 2569 BE.

Dia menjelaskan pada penutupan pekan lalu, IHSG berhasil bertahan di atas level 6.800 dan ditutup menguat 0,25% ke posisi 6.832,80. Pergerakan ini menjadi sinyal awal bahwa sentimen pasar mulai menunjukkan perubahan arah ke tren positif.

“Jika IHSG menembus resistance 6.945 dengan volume transaksi kuat, maka potensi menuju atau melampaui 7.000 dalam 1–2 pekan ke depan terbuka sangat lebar,” ungkap Hendra kepada Media Indonesia, kemarin.

Perkiraan penguatan IHSG, jelasnya, didorong sentimen positif global dari membaiknya hubungan dagang antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok.

Kesepakatan mengejutkan yang diumumkan pada 12 Mei lalu, menjadi katalis kuat bagi optimisme pasar global. AS menurunkan tarif impor produk Tiongkok dari 145% menjadi 30% dan Tiongkok memangkas tarif produk asal AS dari 125% menjadi 10% selama 90 hari.

Kesepakatan tersebut dinilai jauh melampaui ekspektasi pasar, serta membuka peluang perbaikan rantai pasok dan peningkatan volume perdagangan internasional.

“Dampaknya, minat terhadap aset berisiko termasuk saham di negara berkembang seperti Indonesia, ikut terdongkrak,” kata Hendra.

Secara sektoral, saham di sektor keuangan seperti PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) tetap menjadi pilihan defensif bagi investor, didukung oleh fundamental perusahaan yang kuat dan eksposur besar terhadap pembiayaan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Segmen ini terbukti relatif tahan terhadap tekanan eksternal.

Di sisi lain, Hendra menyebut nilai tukar rupiah masih menghadapi tekanan dari penguatan dolar AS. Kuatnya greenback atau gerakan dedolarisasi didorong oleh ekspektasi peningkatan ekspor AS serta arus modal yang masuk ke aset berdenominasi dolar.

Namun demikian, dengan kondisi fundamental domestik yang kokoh seperti cadangan devisa yang tinggi dan inflasi yang terkendali, mendukung stabilitas nilai tukar rupiah. Dalam jangka pendek, nilai tukar rupiah diperkirakan bergerak dalam rentang Rp15.900....

Belum selesai membaca berita ini ? Selesaikan dengan berlangganan disini Berlangganan

Advertisement

Advertisement