MEGAPOLITAN

Integrasi Transportasi DKI Jakarta

Sel, 14 Jun 2022

JAKARTA sebagai ibu kota negara dengan tingkat mobilitas masyarakat yang tinggi, dituntut inovasi moda transportasi umum yang efektif, nyaman, dan aman. Keberadaan bus Trans-Jakarta, KRL Commuter Line, MRT, dan LRT digadang-gadang menjadi moda transportasi publik yang modern dan mudah dijangkau masyarakat.

Pemprov DKI Jakarta berkolaborasi dengan pemerintah pusat menghadirkan konsep transportasi terintegrasi untuk mengatur tarif, arus, dan pergerakan penumpang menggunakan moda transportasi yang berbeda dan sudah ada selama ini. Salah satu upaya yang dilakukan, yaitu dengan penataan kawasan stasiun dan halte. Penataan dilakukan untuk menciptakan tata ruang dan transportasi di kawasan stasiun dan halte yang terpadu sehingga penumpang nyaman saat berpindah antarmoda transportasi.

Menurut data Dinas Perhubungan DKI Jakarta, kawasan stasiun terpadu yang telah ditata dan terintegrasi, yakni Stasiun Tanah Abang, Stasiun Senen, Stasiun Sudirman, dan Stasiun Juanda. Tahun ini penataan kawasan stasiun terpadu menyasar empat lokasi lain, yaitu Stasiun Tebet, Stasiun Palmerah, Stasiun Manggarai, dan Stasiun Gondangdia. Dua di antaranya telah diresmikan, yakni Stasiun Tebet dan Stasiun Palmerah.

Selain penataan stasiun terpadu, agar konektivitas dan integrasi transportasi berjalan lancar, di setiap stasiun terpadu juga disediakan ruang untuk transportasi sambungan (ojek online, ojek pangkalan, bajaj, dan bus kecil (Jak Lingko dan reguler) demi kenyamanan para penumpang saat menunggu.

Begitu pun dengan tarif integrasi transportasi juga ada pembaruan. Pemprov DKI Jakarta akan segera menerapkan tarif integrasi tiga moda transportasi publik, yakni bus Trans-Jakarta, LRT, dan MRT dengan biaya Rp10 ribu selama tiga jam, menyusul Komisi B DPRD DKI Jakarta telah menyetujui usulan tarif integrasi tiga moda transportasi tersebut.

Sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta gencar mengoptimalkan penggunaan program Jak Lingko, yakni menggunakan semua moda transportasi publik di Jakarta dengan sistem satu tarif. Dengan tarif Rp5.000 per tiga jam melalui kartu Jak Lingko, penumpang bisa naik angkutan umum seperti bus Trans- Jakarta, MRT, KRL Commuter Line, LRT, dan Mikrotrans (angkot) berkali-kali tanpa ada biaya tambahan.

Program tarif integrasi transportasi di DKI Jakarta tersebut bertujuan agar masyarakat lebih banyak lagi beralih dari kendaraan pribadi ke moda transportasi publik sehingga kemacetan Ibu Kota dapat dikurangi dan memban....

Belum selesai membaca berita ini ? Selesaikan dengan berlangganan disini Berlangganan

Advertisement

Advertisement