BERTAHAN pada masa pandemi COVID-19 dengan berjualan keripik singkong, Samsyuri Yudianto justru menjadi salah satu pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) sukses. Ia mengaku, keuntungan yang diperolehnya dari menjual keripik mencapai Rp1,7 miliar per tahun.
Sam pun menceritakan kisah suksesnya menjadi pengusaha keripik singkong. Ada dua skema yang diterapkan dalam penyebaran produknya.
“Saya bermain dengan skema canvassing dan skema online,” ujarnya saat dihubungi Media Indonesia, Kamis (7/7).
Ia menjelaskan, skema canvassing yang diterapkannya dengan memetakan warung mana saja yang akan ia pilih untuk menempatkan produknya.
“Misalnya, kita tinggal di TB Simatupang mau ke Blok M. Lalu kita cek di sana, toko-toko mana saja yang berpotensi untuk menguntungkan. Jadi, kita ‘jemput bola’ tawarin ke toko-toko ini,” ujarnya.
Berkat kesuksesannya, Sam saat ini menjabat sebagai Ketua Asosiasi Masyarakat Retail Indonesia Jakarta (AMRI), Ketua Kurasi UMKM Mandiri Indonesia (KUMINDO), dan founder Sekolah Pengusaha Indonesia Dermawan (SPIDERWAN).
Dirinya saat ini lebih fokus memberikan pelatihan terhadap UMKM. Awal mula menjalankan bisnis UMKM, ia didampingi oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui program Jakpreneur. “Ini (Jakpreneur) bagus, karena memberikan kuota kepada UMKM untuk mengangkat, baik itu hard skill dan soft skill,” katanya.
Sam mengatakan, Jakpreneur mengajarkan hal yang sangat penting untuk para pengusaha kecil (UMKM). “Diajarkan bagaimana membuat branding hingga dijelaskan tentang legalitas izin edar produksi, yang itu sangat diperlukan kita sebagai UMKM,” pungkasnya.
