EKONOMI

Jatah Impor Daging Kerbau untuk Bulog Ditutup

Kam, 04 Apr 2024

KEMENTERIAN Pertanian (Kementan) menolak memberikan penugasan impor daging kerbau bagi Bulog tahun ini. Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet) Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan, Syamsul Ma’arif, mengatakan sesuai hasil Rakortas yang dikoordinasikan oleh Menko Perekonomian pada 28 Maret 2024 telah diputuskan bahwa izin impor hanya diberikan pada PT Berdikari dan PT PPI.

“Jadi begitu keputusan pemerintah selaku regulator,” tegas Syamsul dikutip dari keterangan resmi, kemarin.

Syamsul menjelaskan, beban Bulog saat ini juga sangat berat. Untuk menyerap hasil panen jagung dan gabah petani saja tidak sanggup. “Importasi jutaan ton beras saat ini sepertinya belum maksimal. Begitu pula serap jagung masih macet. Sebaiknya fokus bisnisnya membantu petani dalam negeri. Toh, impor daging kerbau juga dilakukan oleh BUMN juga,” lanjutnya.

Sebelumnya, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman meminta Bulog memperkuat penyerapan dan distribusi hasil panen raya petani. Bulog diharapkan mampu membeli gabah panen dengan harga yang menguntungkan bagi para petani.

Saat ini Kementan tengah fokus pada pemenuhan pangan dalam negeri untuk menekan kebijakan impor. Dua di antara komoditas yang ditargetkan adalah padi dan jagung sebagai komoditas strategis nasional.

“Jangan sampai kita terlalu bersemangat pada impor daging kerbau tapi serap gabah dan jagung hasil panen raya petani malah tidak berdaya,” imbuhnya.

Sementara itu, Direktur Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi, mengaku bahwa pihaknya sampai saat ini memang belum mendapatkan izin impor 100 ribu ton daging kerbau. Padahal, di lebaran tahun lalu, Bulog berhasil mendatangkan sebanyak 100 ribu ton daging kerbau beku.

“Realisasi impor kerbau 0 (ton) karena izinnya tidak ada,” ungkap Bayu. Namun, di sisi lain, Bayu mengakui bahwa sampai saat ini Bulog telah berhasil menyerap sebanyak 74....

Belum selesai membaca berita ini ? Selesaikan dengan berlangganan disini Berlangganan

Advertisement

Advertisement