PASAR video over the top (OTT) bakal semakin ramai dan penggunanya semakin bertumbuh. Dalam laporan yang dirilis Statista, pasar video OTT pada 2025 diproyeksikan akan meraup pendapatan sebesar US$1.426 juta pada 2025. Pendapatan di sektor video OTT juga diperkirakan akan menunjukkan tingkat pertumbuhan tahunan (CAGR 2025-2029) sebesar 6,30%, menghasilkan volume pasar yang diproyeksikan sebesar US$1.821 juta pada 2029.
Statista juga memproyeksikan pada 2029, pengguna layanan video OTT akan mencapai 189,5 juta. Laporan tersebut juga mengungkap pertumbuhan signifikan pasar video OTT di Indonesia salah satunya karena peningkatan produksi konten lokal yang semakin beresonansi dengan penonton dalam negeri yang beragam.
Salah satu yang ikut meramaikan pasar video OTT di Indonesia dan menjadi key player alah WeTV, platform streaming global asal Tiongkok, yang berinduk pada Tencent. Pada 2023, dikutip dari laporan yang dirilis Statista Market Insight per Juli 2024, WeTV berada di urutan enam besar (9%) layanan video OTT yang paling banyak digunakan di Indonesia. Country Head WeTV Febriamy Hutapea berbagi pandangannya tentang strategi perusahaan berinvestasi dalam industri konten hiburan di Indonesia serta bagaimana perusahaannya meningkatkan produksi konten lokal sebagai salah satu cara mendapatkan tempat di hati penonton.