MESKI Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan penurunan angka kemiskinan menjadi 8,47% pada Maret 2025, yang merupakan terendah sepanjang sejarah, banyak pihak menilai capaian ini menyesatkan. Sebab, garis kemiskinan yang digunakan dinilai terlalu rendah, yakni hanya Rp609 ribu per kapita per bulan.
"Hal ini menunjukkan betapa rendahnya standar kemiskinan yang digunakan pemerintah," tegas Direktur Next Policy, Yusuf Wibisono, kepada Media Indonesia, Jumat (25/7).
Jika mengikuti standar internasional untuk negara berpendapatan menengah-atas seperti Indonesia saat ini, garis kemiskinan seharusnya setara US$8,30 purchasing power parity (PPP) per hari. Bila standar itu diterapkan, 68% rak....