INTERNASIONAL

Kazakhstan dan Azerbaijan Selidiki Pesawat Embraer Jatuh

Kam, 26 Des 2024

SEDIKITNYA 28 orang selamat dan dirawat di rumah sakit setelah pesawat Azerbaijan Airlines dengan puluhan penumpang jatuh pada Rabu (25/12) di Kota Aktau, Kazakhstan Barat. Kementerian Darurat Kazakhstan mengonfirmasi bahwa 67 orang, termasuk lima awak, berada dalam pesawat tersebut.

“Kemungkinan ada lebih banyak korban selamat,” lapor kantor berita Rusia Interfax mengutip kementerian tersebut dalam pernyataan di Telegram. Dilaporkan pesawat Embraer 190 melakukan pendaratan darurat sekitar dua mil dari Aktau.

Pesawat itu awalnya terbang dari Baku, Azerbaijan, menuju Grozny, Rusia. Namun, karena kabut tebal di Grozny, pesawat dialihkan ke Kazakhstan.

Seorang juru bicara Badan Transportasi Udara Federal Rusia mengatakan informasi awal menunjukkan pilot telah memilih untuk mengalihkan penerbangan ke Aktau setelah diduga menabrak burung sekitar 3 kilometer dari kota Aktau. “Seekor burung menabrak pesawat yang menyebabkan situasi darurat di dalam pesawat,” katanya.

Interfax melaporkan bahwa otoritas Kazakhstan mengatakan mereka mulai menyelidiki kemungkinan penyebab kecelakaan itu, termasuk masalah teknis. Rekaman yang beredar daring tampaknya menunjukkan pesawat itu melakukan penurunan tajam sebelum menghantam tanah dalam bentuk bola api dengan asap hitam tebal membubung ke udara. Petugas segera melalukan pemadaman api di lokasi kejadian.

Rekaman lain menunjukkan sebagian badan pesawat terkoyak dari sayap dan bagian pesawat lain tergeletak terbalik di rumput. Rekaman tersebut sesuai dengan warna pesawat dan nomor registrasinya.

Dalam video kecelakaan yang belum diverifikasi menunjukkan beberapa penumpang terluka dan terseok-seok saat berjalan keluar dari badan pesawat yang masih tersisa. Data pelacakan penerbangan dari FlightRadar24. com menunjukkan pesawat itu bergerak ke kanan saat mendekati bandara di Aktau.

Ketinggiannya naik turun secara substansial selama menit-menit terakhir penerbangan sebelum menghantam tanah.

FlightRadar24 secara terpisah mengatakan dalam suatu posting online bahwa pesawat itu menghadapi gangguan GPS yang kuat sehingga pesawat mengirimkan data ADS-B yang buruk.

Laporan ini mengacu pada informasi yang memungkinkan situs web pelacakan penerbangan untuk mengikuti pesawat dalam penerbangan.

Sebelumnya, Rusia disalahkan karena mengganggu transmisi GPS di wilayah yang lebih luas.

Namun demikian, Embraer tidak segera menanggapi permintaan tanggapan terkait kecelakaan tersebut pada Rabu (25/12) pagi.

Dalam suatu pernyataan, Azerbaijan Airlines mengatakan akan terus memberi informasi terbaru kepada masyarakat dan mengubah spanduk media sosialnya menjadi hitam pekat.

Kementerian Darurat Kazakhstan awalnya mengatakan 25 orang selamat dari kecelakaan itu. Kemudian angkanya direvisi menjadi 27 lalu 28 saat operasi pencarian dan penyelamatan berlanjut di lokasi kecelakaan, sehingga mengurangi kemungkinan jumlah korban tewas.

Pemimpin Chechnya, Ramzan Kadyrov, menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban. “Kondisi para korban yang dirawat di rumah sakit sangat serius. Kami berdoa untuk kesembuhan mereka,” ujarnya.

Presiden Azerbaijan, Ilham Aliyev, yang tengah berada di Rusia, langsung kembali ke negaranya setelah mendapat kabar kecelakaan ini. Penyelidikan telah dimulai untuk mengungkap penyebab kecelakaan, termasuk dugaan masalah teknis.

Petugas darurat di lokasi memastikan api telah padam, sementara tim forensik dan teknis bekerja untuk mengidentifikasi korban serta mengumpulkan bukti....

Belum selesai membaca berita ini ? Selesaikan dengan berlangganan disini Berlangganan

Advertisement

Advertisement