NUSANTARA

Kebakaran Hutan Mulai Landa Sejumlah Daerah

Kam, 29 Jul 2021

KEBAKARAN hutan dan lahan mulai melanda sejumlah wilayah di Indonesia, yakni di Kalimantan Selatan (Kalsel), Kalimantan Tengah (Kalteng), dan Sumatra Selatan (Sumsel). Hal itu terpantau lewat sebaran titik api yang tertangkap radar citra satelit.

Di Kalsel, berdasarkan data BMKG setempat per Rabu (28/7) saja, terdapat 32 titik panas yang tersebar di Kabupaten Balangan, Banjar, Tanah Laut, Hulu Sungai Selatan, dan Tapin.

Pemantauan di lapangan menunjukkan, dalam beberapa waktu terakhir, Tim Manggala Agni Kalsel harus berjibaku memadamkan api. Kondisi kemarau menyebabkan tim kesulitan mendapatkan sumber air di lokasi kebakaran.

Kepala Seksi Karhutla Dinas Kehutanan Kalsel, Bambang, mengatakan jumlah sebaran titik api yang muncul di Kalsel mencapai 649 titik sepanjang musim kemarau (April-Juli).

“Tercatat kebakaran melanda sekitar 21 ha kawasan hutan dan 58 ha di luar kawasan hutan. To tal luas areal terbakar 79 ha lebih. Area yang terbakar umumnya semak belukar dan kawasan lahan gambut,” ujarnya.

Karhutla juga tengah mengancam Kalimantan Tengah (Kalteng). Badan Penanggulangan Bencana Pemadam Kebakaran Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) menunjukkan hasil pantauan radar Citra Satelit Lapan, mulai Januari hingga 22 Juli 2021 terdapat 813 titik api di wilayah tersebut.

Untuk itu Gubernur Kalteng, H Sugianto Sabran, meminta ke pala daerah se-Kalteng untuk mewaspadai munculnya titik-titik api pada daerah rawan karhutla.

“Beberapa hari terakhir ini, kebakaran lahan sudah mulai terjadi. Situasi saat ini ujian bagi semua. Selain pandemi covid yang masih melanda, juga kerawanan karhutla mengancam ber bagai daerah. Hal itu menjadi perhatian ekstra bagi seluruh daerah,” ujarnya.

Di Sumsel, karhutla juga mulai terjadi, khususnya di beberapa kabupaten yang rawan, seperti Ogan Ilir, Ogan Komering Ilir, Musi Banyuasin, Banyuasin, Musi Rawas, Empat Lawang, Penukal Abab Lematang Ilir, Muara Enim, dan Musi Rawas Utara.

Sebagai upaya memadamkan karhutla itu, satgas pencegahan dan penanggulangan karhutla di Sumsel hanya berbekal lima unit helikopter waterboombing. Padahal, dibutuhkan sedikitnya 12 helikopter.

Untuk itu, Pemprov Sumsel meminta Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk menambah alokasi helikopter waterbombing.

Belum selesai membaca berita ini ? Selesaikan dengan berlangganan disini Berlangganan

Advertisement

Advertisement