SEBANYAK 38 desa di 21 kecamatan di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, berpotensi terancam kekeringan pada musim kemarau ini. Pemkab Cirebon pun melakukan antisipasi bencana kekeringan di musim kemarau tahun ini.
Sub Koordinator Kebencanaan Ahli Muda Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cirebon, Juwanda, menjelaskan data tersebut diperoleh berdasarkan desa yang terdampak kekeringan tahun lalu.
“Saat ini pun wilayah pantura Jawa Barat, termasuk Kabupaten Cirebon sudah memasuki musim kemarau,” tutur Juwanda, kemarin.
Berdasarkan informasi dari BMKG, secara umum pada awal Juni sudah masuk musim kemarau dan menuju puncaknya pada Agustus nanti. Bupati Cirebon pun sudah meneken surat keputusan (SK) kesiapsiagaan bencana kekeringan, kekurangan air bersih, serta kebakaran lahan dan hutan (karhutla) sebagai panduan antisipasi bencana akibat musim kemarau.
SK itu berlaku sejak 1 Juni hingga 31 Oktober 2024. Selain itu, BPBD Kabupaten Cirebon juga telah menyiapkan alat pemadam kebakaran hutan dan lahan serta sarana dan prasarana untuk distribusi air bersih.
Selain bencana kekeringan, warga juga menghadapi ancaman hama. Lahan pertanian seluas 2 hektare di Kampung Ciwaas Depok, Cilempay, Cieurih, Sukarate, Gobras 3, dan Cikadu, Kelurahan Sukahurip, Kecamatan Tamansari, Kota Tasikmalaya, gagal panen terserang hama wereng. Kejadian tersebut menyebabkan sejumlah petani harus menelan kerugian puluhan juta rupiah.
Akibatnya, hasil panen gabah kering pungut (GKP) dan gabah kering giling (GKG) yang mereka dapatkan anjlok drastis. Ubad Subradio, 73, warga Kampung Ciwaas Depok mengatakan, dari 70 bata lahan yang dimilikinya, GKP yang didapat hanya 1,8 kuintal akibat terserang hama. Padahal, normalnya dengan luas tersebut, ia dapat memanen 4 kuintal GKP.
“Lahan pertanian yang terserang hama wereng hampir semua daerah di Tamansari tidak bisa panen, karena serangannya sangat sporadis membuat batang keropos, menghitam, daun menguning, dan butir padi hampa. Berbagai upaya pernah dilakukannya dengan menyemprotkan pestisida tapi hama malah menyerang lahan lainnya,” katanya, kemarin.
Selain itu, ia pun kecewa terhadap kinerja petugas pertanian yang belum juga terjun untuk mengantisipasi masalah ini. Ia berharap ada solusi yang bisa diberikan untuk mencegah kerugian terulang kemba....
- Home
- Category
- POLKAM
- FOKUS
- EKONOMI
- MEGAPOLITAN
- OPINI
- SUARA ANDA
- NUSANTARA
- HUMANIORA
- INTERNASIONAL
- OLAHRAGA
- SELEBRITAS
- EDITORIAL
- PODIUM
- SELA
- EKONOMI DIGITAL
- PROPERTI
- KESEHATAN
- OTOMOTIF
- PUNGGAWA BUMI
- BELANJA
- JENDELA BUKU
- WAWANCARA
- TIFA
- PESONA
- MUDA
- IKON
- MEDIA ANAK
- TRAVELISTA
- KULINER
- CERPEN
- HIBURAN
- INTERMEZZO
- WEEKEND
- SEPAK BOLA
- KOLOM PAKAR
- GARDA NIRBAYA
- BULAKSUMUR
- ICON
- REKA CIPTA ITB
- SETARA BERDAYA
- EDSUS HUT RI
- EDSUS 2 TAHUN JOKOWI-AMIN
- UMKM GO DIGITAL
- TEKNOPOLIS
- EDSUS 3 TAHUN JOKOWI-AMIN
- PROMINEN
- E-Paper
- Subscription History
- Interests
- About Us
- Contact
- LightDark
© Copyright 2020
Media Indonesia Mobile & Apps.
All Rights Reserved.