KEMENTERIAN Badan Usaha Milik Negara (BUMN) masih berupaya agar PT Kereta Commuter Indonesia tetap dapat mengimpor 10-12 rangkaian (trainnset) kereta rel listrik (KRL) bekas dari Jepang, meski hasil audit Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) tak merekomendasikan opsi itu.
Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengungkapkan, untuk saat ini impor KRL merupakan pilihan darurat di tengah naiknya kebutuhan pelanggan KRL saat ini. Pilihan impor itu diambil sembari menunggu rampungnya KRL yang diproduksi PT INKA yang ditargetkan selesai pada 2025.
"Kita sedang diskusi dengan Pak Ateh (Kepala BPKP Muhammad Yusuf Ateh) dan sudah lapor ke Menko Marves. Kita pikir ulang, rasanya akan ada peningkatan 10-12 (trainset) yang harus kita akselerasi dan saya minta Pak Ateh juga menyampaikan dari awal ....