TAMAN Pendidikan Quran (TPQ) Daarul Hamzah yang terletak di Perum Griya Bekasi Permai 1, Telajung, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, sudah memulai kegiatan mereka sejak lima tahun silam. Empat tahun awal berjalan, tempat tersebut memang hanya sebagai sarana mengaji para remaja dan berfungsi sebagai forum kajian keagamaan warga sekitar. Namun, ketika pandemi datang pada awal tahun lalu, TPQ ini bertransformasi menjadi pesantren. Dengan begitu, mereka bisa turut menaungi para anak yatim piatu dan anak-anak yang berasal dari keluarga kurang mampu.
Cikal bakal Daarul Hamzah menjadi pesantren sebenarnya sejak 2019. Ketika itu, ada seorang pekerja bangunan yang datang dan meminta bantuan agar anaknya bisa belajar dan ditampung di TPQ tersebut. Saat itu, dua anak dari pekerja bangunan itu menjadi santri pertama. Hingga pada 2020, Pesantren Daarul Hamzah memberikan tempat singgah total kepada lima santri, yang berasal dari keluarga tidak mampu di lingkungan sekitar. Selain sebagai pesantren, Daarul Hamzah pun sejak akhir Desember tahun lalu menginisiasi gerakan membantu warga sekitar pesantren yang kesulitan pada masa pandemi.
“Jadi, fokus kami selain menjalankan pesantren kemudian melebar. Saat itu melihat pemberlakuan pembatasan sosial, jadi kami turun ke masyarakat. Melakukan survei, dan dibantu dengan warga yang punya informasi terkait orang yang butuh dibantu, kami bikin grup Whatsapp,” ungkap Moohammad Tidzi Abdul Mupti wakil Ponpes Daarul Hamzah kepada Media Indonesia