HIDUP yang menyedihkan. Begitu barangkali untuk mendeskripsikan kehidupan Ale yang menjadi auditor pada sebuah kantor di kawasan perkantoran menjulang tinggi di Jakarta. Ale menjalani hari-harinya dengan menjadi 'ikan sarden' di kereta listrik untuk bekerja dan tidak dianggap ada oleh teman-temannya di kantor. Hidupnya sepi, sampai-sampai ketika ia merayakan ulang tahun dan membawa keik, tak ada yang mau menyantapnya, kecuali Ipul, OB kantornya yang dengan penuh bahagia menerima keik tersebut sembari mendoakan Ale pada usia barunya.
Ale merasa hidupnya sepi. Tak ada yang menganggapnya ada. Ditambah lagi ia dirundung karena bentuk fisik. Badannya besar, kulitnya gelap, dan badannya bau. Ale yang didiagnosis depresi akut oleh psikiater memutuskan untuk mengakhiri hidupnya di usia ke-37. Kisah tentang perjalanan Ale yang ingin mengakhiri hidupnya itu dihadirkan dalam novel terbaru karya Brian Khrisna, Seporsi Mie Ayam sebelum Mati.
Di novel itu, Brian menyajikan sebuah ironi seorang yang ingin mengakhiri hidupnya. Ingin mati, tapi malah mengurus penguburan jenazah. Ingin ma....