PERKEBUNAN kopi di Indonesia memang terhampar di mana-mana, baik milik pribadi maupun negara. Untuk pengembangannya pun tentu butuh usaha, konsistensi, hingga inovasi. Ini yang diterapkan oleh Lucy Tedjasukmana bersama sang suami, Yugian Leonardy, pada perkebunan kopi Grav Farm. Kebun yang terletak di dataran tinggi Gunung Patuha, Ciwidey, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, itu memiliki luas lahan 97 hektare, ditambah lahan petani binaan mereka hingga 600 hektare. Hasil perkebunan tersebut mencapai 300 ribu kilogram kopi setiap tahun.
Jauh sebelum terjun di dunia kopi, Lucy telah mengenal tradisi menyesap kopi sejak belia. Lucy kecil sering mencicipi kopi yang sedang diminum ayahnya. Ia mulai tak bisa melupakan nikmat, aroma, hingga komposisi campuran kopi yang kerap disesapnya. Lucy lantas menyelami seluk beluk kopi dan mempelajari bisnis serta pertaniannya, lalu mendirikan Grav Farm pada 2005.
"Kita tuh enggak akan menekuni sesuatu yang tidak disuka, karena saya tahu kopi mana yang enak, mana yang enggak. Ini sudah sangat familier sama lidah kita dari kecil. Akhirnya kan pengen tahu lebih dalam. Jadi memang benar asal muasalnya dari kesukaan," kata....