DI era 90-an hingga awal 2000-an, lagu anak seperti Air (Diobok-obok) dari Joshua Suherman dan Libur Telah Tiba dari Tasya Kamila bahkan dihafal orang dewasa. Sekarang, bocah-bocah Tanah Air lebih akrab dengan Baby Shark ketimbang lagu anak Indonesia masa kini. Bahkan, lagu anak Indonesia memang seperti langka. Padahal, jika melihat data Anugerah Musik Indonesia (AMI), Indonesia bukan miskin lagu anak. Tahun ini ada 168 lagu didaftarkan mengikuti AMI Awards, sedangkan tahun lalu 184 lagu.
Komposer dan pencipta lagu anak, Muhammad Arsha atau dikenal sebagai Arsha Composer, membenarkan bahwa produksi lagu anak di Indonesia tidak pernah surut. “Lagu anak-anak itu setiap tahunnya terus bermunculan, tetapi tidak banyak yang 'meledak' atau booming,” kata pria yang juga menyelenggarakan ajang bakat anak-anak bernama Svidol ini kepada Media Indonesia, Jumat (19/7).
Di era digital saat ini, tantangan lagu anak juga sama seperti lagu umumnya. Lagu anak harus menarik orang untuk membawakannya lagi atau meng-cover-nya agar bisa booming. "Kalau dibikin orkestra dan dibikin rumit, orang jadi penasaran ingin mencoba meng-cover lagu itu. Tantangannya saat ini ialah bagaimana membuat lagu itu menarik perhatian dan d....