SATUAN Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) melaporkan capaian lifting minyak pada semester 2024 mencapai 576 ribu barel minyak per hari (BOPD).
“Realisasi produksi minyak kita adalah 576 ribu barel per hari,” ujar Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto dalam Konferensi Pers Kinerja Hulu Migas Semester I 2024 di Jakarta, kemarin.
Capaian tersebut, sambungnya, lebih rendah apabila dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan APBN 2024 sebesar 635 ribu BOPD.
Selain itu, capaian lifting minyak itu juga lebih rendah apabila dibandingkan dengan target work program and budget (WP&B) yang ditetapkan sebesar 589,5 ribu BOPD.
Dwi menjelaskan, penyebab dari tidak tercapainya kedua target tersebut adalah keterlambatan drilling atau pengeboran yang diakibatkan oleh banjir.
“Di semester I, lifting minyak mengalami gangguan banjir di mana-mana, sehingga drilling practice lebih dari satu bulan tidak bisa dilakukan,” ujar Dwi.
Berdasarkan capaian lifting minyak pada semester I 2024, ia memperkirakan lifting minyak pada akhir tahun 2024 sebesar 595 ribu BOPD atau 99% dari target yang ditetapkan WP&B sebesar 596,4 ribu BOPD, dan 94% dari target yang ditetapkan APBN 2024 sebesar 635 ribu BOPD.
Untuk gas, capaian lifting gas pada semester I 2024 dilaporkan mencapai 5.301 juta standar kaki kubik gas per hari (MMSCFD). Capaian tersebut lebih rendah dari yang ditetapkan APBN 2024 sebesar 5.785 MMSCFD, serta lebih rendah dari yang ditetapkan di WP&B sebesar 5.443 MMSCFD.
“Kami sudah menghitung outlook-nya, lifting gas akan menjadi 5,554 miliar kubik per hari (BSCFD),” kata Dwi.
Perkiraan lifting migas pada akhir 2024 tersebut lebih tinggi dari target yang ditetapkan di WP&B, yakni sebesar 5.544 MMSCFD, namun tetap lebih kecil dari target yang ditetapkan di APBN 2024 sebesar 5.785 MMSCFD.
“Realisasinya akan lebih besar dari target WP&B. Meskipun kita masih mengalami kendala untuk di APBN, tetapi sudah mulai kelihatan adanya incline (peningkatan) untuk lift....