DIABETES Melitus (DM) atau kencing manis, terjadi melalui beberapa mekanisme. Pertama, insulin diproduksi adekuat oleh pankreas, tetapi pintu masuknya ke dalam sel terhambat. Pola tersebut merupakan gambaran klasik DM tipe 2. Umumnya terjadi pada individu dengan berat badan berlebih/obesitas, asupan gula yang kelewat batas, dan malas gerak/aktivitas fisik. Dalam “bahasa gaul” DM tipe-2 merepresentasikan seseorang yang "kelebihan “gizi”. Kedua, kerusakan pankreas sebagai produsen insulin. Penyakit autoimun, menggerogoti sel beta pankreas yang bertanggungjawab memproduksi insulin. Jika kuantitas ataupun kualitas insulin berkurang, berakibat pada kegagalan masuknya glukosa darah ke dalam “dapur sel”. Selain memantik timbulnya hiperglikemia (peningkatan kadar glukosa darah), produksi energi sel-sel/jaringan tubuh pun terganggu. Bentuk DM akibat kerusakan sel beta pankreas, dikategorikan sebagai DM tipe-1. DM bisa dipicu oleh kondisi medis lainnya seperti kehamilan, penyakit tertentu (misalnya hipertiroid), atau penggunaan obat yang mengandung steroid.
Pada awal April 2025, International Diabetes Federation (IDF) mengumumkan temuan baru. Diklasifikasikan sebagai DM tipe-5 dan kasusnya banyak ditemui di Asia atau Afrika. Gambarannya mirip DM tipe-1, tetapi defisiensi insulinnya lebih berat. Dampaknya memantik gangguan kendali metabolik yang buruk. Umumnya penyandangnya berbadan kurus. Penyebab dasarnya ialah malnutrisi/gizi buruk yang berlangsung kronik, khususnya sejak fase tumbuh kembang anak hingga remaja. Karena itulah disebut malnutrition-related diabetes (MRDM). Menurut IDF 2025, sebanyak 11,1% (satu dari sembilan) populasi dewasa di seluruh dunia, hidup dengan DM. “Anehnya”, empat dari sepuluh penyandangnya, tidak menyadari memiliki kondisi tersebut. Kementerian Kesehatan pada 2024 mencatat, Indonesia memiliki lebih dari 20 juta penyandang DM. Angka tersebut termasuk dalam kategori lima besar dunia. Sebanyak 50,2% kasus merupakan DM tipe-2. Tipe-1 menduduki peringkat berikutnya dengan proporsi 16,9%. Sedangkan DM yang terkait kehamilan mencapai 2,6%. Sekitar 30,3% tidak diketahui jenisnya. Apakah DM tipe-5 termasuk dalam golongan yang belum diketahui jenisnya tersebut ? Belum ada riset yang bisa ....