ADAGIUM mengatakan bahwa sejarah sering ditulis oleh pemenang, sedangkan bagi yang kalah hanya dianggap sebagai pesakitan, penjahat, dan pemberontak. Dalam konteks Indonesia, itu terlihat pada perlakuan terhadap gerakan komunis. Sejak era Orde Baru, komunisme di Indonesia dijadikan stigma bagi siapa saja yang menentang kekuasaan dan membuat banyak orang takut untuk mempelajarinya, meskipun di dalamnya terdapat ide dan pemikiran yang berpotensi memberikan kontribusi positif bagi negara.
Salah satu buku yang mengungkap ide anyar di masa tersebut, yakni Manusia Baru Indonesia karya Rhoma Dwi Aria Yuliantri. Buku tersebut merupakan studi mendalam dan kritis tentang Nyoto, tokoh intelektual kiri yang juga memimpin Lembaga Kebudayaan Rakyat (Lekra), salah satu organisasi sayap dari Partai Komunis Indonesia (PKI) yang terabaikan dalam narasi sejarah Indonesia. Buku ini menelusuri arus intelektual dan budaya yang telah membentuk Indonesia, dengan fokus khusus pada kontribusi Nyoto, salah satu pemimpin Partai Komunis Indonesia (PKI) yang disebut oleh penulis sebagai generasi hibrida— generasi yang melewati tiga zaman, yaitu Sumpah Pemud....