INDONESIA masih menghadapi banyak tantangan terkait pengembangan pendidikan anak usia dini (PAUD). Data yang dicatat Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini (Himpaudi) Indonesia saat ini baru melayani sekitar 35% pendidikan anak usia dini bahkan angka partisipasi kasar (APK)-nya terus menurun.
Hal itu dikemukakan penasihat PP Himpaudi Netti Herawati, kemarin, bertepatan dengan digelarnya Forum Southeast Asia Policy Dialogue on Early Childhood Care and Education Jakarta, kemarin.
“Tantangan terbesar kita saat ini itu, ya. APK terus menurun. Lalu, mutu pembelajaran dari directing teaching menjadi non-direct teaching. Kemudian pendidikan itu harusnya holistik terhadap enam aspek perkembangan, yaitu fisik, spiritual dan moral, teknologi dan artistik, kognitif, memahami lingkungan dan komunitas, serta kemampuan afektif yang memengaruhi perasaan dan emosi,” jelas Netti.