OPINI

Melindungi Santri dari Predator Seksual Berkedok Agama

Sab, 06 Agu 2022

AKHIR-AKHIR ini kita disuguhkan pemberitaan kasus pelecehan seksual di pesantren, seperti kasus yang diduga dilakukan anak kiai di Ploso, Jombang, kepada beberapa santrinya. Sebelumnya, kita juga disuguhkan pemberitaan dugaan pemerkosaan santri oleh pemimpin pesantren di Pamekasan. Setelah di tahun yang sama di Kabupaten Bangkalan, juga ada dugaan pemerkosaan santri oleh pemimpin pesantren. Di Barat tanah Jawa tepatnya di Bandung, beberapa bulan lalu juga dilaporkan pemimpin pesantren tahfidz qur’an terbukti memerkosa belasan santrinya.

Di seberang pulau di Mamuju, Sulawesi Barat, juga dilaporkan dugaan pelecehan seksual pimpinan pesantren kepada tujuh santrinya dan baru baru ini juga ditangkap seorang kiai di Banyuwangi. Peristiwa-peristiwa ini bisa jadi ialah fenomena gunung es yang bisa jadi kenyataan sebenarnya bisa jadi lebih besar, dari apa yang kita dengar dan diberitakan media.

Berdasarkan catatan Komnas Perempuan 2015-2020, dari 51 kasus yang diadukan sepanjang 2015-2020, tampak bahwa pesantren menempati urutan kedua tempat kekerasan seksual terjadi (19%) lebih tinggi dari kejadian di sekolah, di atas pesantren terdapat pergu....

Belum selesai membaca berita ini ? Selesaikan dengan berlangganan disini Berlangganan

Advertisement

Advertisement