“AJANG lari 25 km melewati desade sa di kawasan situs purba Sangiran itu saya nilai memang sensasional. Sangat baik untuk menjadi agenda tahunan agar masyarakat menjadi lebih akrab dan bersedia berbondong-bondong datang,” tutur Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati.
Sepotong ungkapan yang dilontarkan Bupati Yuni kepada Media Indonesia itu merupakan sebuah asa agar situs purba Sangiran lengkap dengan tiga museum yang mengoleksi ribuan fosil purbakala, dari fosil manusia purba, binatang-binatang purba, hingga hasil kebudayaan manusia praaksara, benar benar bisa digandrungi masyarakat umum.
Bahkan, jauh sebelum adanya ajang lari malam 25 km, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sempat melontarkan usul agar Sangiran sebagai satu dari empat destinasi pariwisata nasional dan bisa dipoles dengan pembuatan kampung ala Flinstone maupun Jurassic Park.
Usulan itu didesakkan ke pemerintah pusat dengan alasan meski Sangiran masuk dalam destinasi unggulan di Jawa Tengah bersama Borobudur, Dataran Tinggi Dieng dan Kepulauan Karimunjawa, sejauh ini belum menarik dalam sisi konsep pengembangan.
Ada harapan besar bahwa inisiasi Kementerian Pendidikan Kebudayaan Ristek dan Teknologi (Kemensikbud-Ristek) menggelar kegiatan ajang lari 25 km selama tiga hari, mulai 19-21 November lalu, bisa menjadi salah satu cara lain menggairahkan kepariwisataan di Sragen, khususnya, kawasan wisata Sangiran.
Dirjen Kebudayaan Hilmar Farid mengungkapkan kegiatan paduan olahraga dan budaya bertitel SangiRun Night Trail Run 2021 merupakan upaya mende katkan dan mengakrabkan kepada masyarakat sekaligus momen memperingati penetapan 25 tahun situs purba Sangiran sebagai warisan dunia oleh UNESCO.
“Narasi yang coba dibangun dalam kegiatan SangiRun ini untuk memperlihatkan kehidupan masa lampau di Sangiran yang menjadi sumber pengetahuan dan untuk masa kini,” tegas Dirjen Kebudayaan Hilmar menjawab Media Indonesia saat sebelum ikut bergabung lari malam 25 km bersama 104 pelari menyusuri empat desa kawasan Sangiran.
Hilmar menekankan kegiatan trail run sebagai cabang olahraga yang masih baru ini tidak lain untuk mendorong situs Sangiran agar lebih dikenal masyarakat luas serta dapat memberi manfaat bagi masyarakat sekitar situs Sangiran di Kabupaten Sragen dan Karanganyar, Jawa Tenga....