WEEKEND

Menabuh Kompang Membangkitkan Tradisi

Min, 20 Mar 2022

SECARA leksikal, kompang bermakna 'gendang pipih bulat, dibuat dari tabung kayu pendek, ujungnya agak lebar, satu ujungnya diberi tutup kulit' (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2016). Akan tetapi, secara semantis, kata kompang meng­alami perluasan makna. Kompang tidak lagi dimaknai sebatas nomina berupa gendang, tetapi didefinisikan sebagai seni tradisi. Kedua makna itu tetap dipakai dalam komunikasi. Tentu saja sesuai dengan konteks kalimat yang melatarinya.

Sebagai seni tradisi, kompang mengusung warna lokal yang mencerminkan budaya masyarakat. Pewarisannya pun telah berlangsung dari masa ke masa, beralih generasi. Hingga pada era milenial saat ini, kompang masih eksis di tengah-tengah gempuran budaya global yang terus mendesak.

Kompang biasanya dihadirkan pada acara tepuk tepung tawar, berinai curi, mengarak pengantin, turun mandi, mandi safar, dan khitanan. Selain itu, kompang sering mengiringi pencak silat, mengantar kepergian, dan menyambut kepulang­an jemaah haji, menyambut pejabat dan pemuka masyarakat, mengisi acara peringatan hari besar d....

Belum selesai membaca berita ini ? Selesaikan dengan berlangganan disini Berlangganan

Advertisement

Advertisement