PEMERINTAH melalui Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) terus meminta seluruh perusahaan di Indonesia agar melaporkan perkembangan keadaan ketenagakerjaannya melalui Wajib Lapor Ketenagakerjaan di Perusahaan (WLKP) secara online melalui laman http://wajiblapor.kemnaker. go.id. Langkah itu dilakukan karena hingga saat ini, jumlah perusahaan yang menyampaikan WLKP online belum sesuai harapan.
“Mengingat pentingnya data-data ketenagakerjaan, kami mendorong setiap perusahaan untuk dapat melaporkan data-data ketenagakerjaannya,” kata Ida Fauziyah dalam acara ‘Sosialisasi dan Temu Teknis Wajib Lapor Ketenagakerjaan Online’ secara hybrid (daring dan luring) di Kota Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (4/9).
Menaker menjelaskan bagi perusahaan yang telah melaporkan secara manual tetap harus menyesuaikannya secara online. Kemnaker terus melakukan upaya agar seluruh perusahaan menggunakan akses online untuk melaporkan sesuai ketentuan.
“Saya minta kepada perusahaan yang hadir hari ini setelah mengikuti kegiatan ini, perusahaannya sudah didaftarkan secara online,” ujarnya.
Berdasarkan Data Sensus Ekonomi Nasional 2016 (BPS), tercatat jumlah perusahaan sebanyak 26 juta. Namun hingga sekarang yang tercatat dalam data WLK per 28 Agustus 2021 sebesar 359.872. “Artinya jumlah perusahaan yang tercatat masih sangat sedikit,” kata Menaker.
Sosialisasi diikuti total sebanyak 750 peserta, terdiri atas unsur perusahaan 730 peserta (30 luring dan 700 daring) serta 20 peserta dari pegawai Pengawas Ketenagakerjaan Disnakertrans Jateng.
Sehari sebelumnya, Menaker menyaksikan langsung penyerahan Bantuan Subsidi Upah (BSU) sekaligus aktivasi pembukaan rekening kolektif penerima BSU 2021untuk 50 pekerja PT Semarang Autocomp Manufacture Indonesia (SAMI) di Jalan Raya Walisongo Km 9,8, Tugurejo, Semarang.
“Saya baru saja menyaksikan pembukaan rekening baru oleh Bank BNI bagi teman-teman pekerja di PT SAMI. Saya menyaksikan langsung teman-teman yang sudah bisa mengambil rekeningnya di ATM dan prosesnya kita lihat semua,” ujar Ida Fauziyah.
Pemberian BSU ini merupakan penyaluran program BSU 2021 tahap III. Adapun tahap I dan II diberikan kepada pekerja yang memiliki rekening di Bank Himbara. Untuk tahap III dan seterusnya akan diberikan kepada pekerja yang belum memiliki di Bank Himbara, sehingga dibukakan rekening baru.
Seusai di PT SAMI, Menaker Ida Fauziyah menyaksikan kegiatan serupa di PT Inti Sukses Garmindo (ISG) di Harjosari, Bergas, Kabupaten Semarang. Di perusahaan swasta PMDN ini, Menaker kembali menyaksikan prosesi dan tahapan aktivasi pembukaan rekening kolektif untuk 50 pekerja.
Sementara, Kemnaker juga menggelar sosialisasi Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek) bagi Pelaku Hubungan Industrial di Perusahaan dalam situasi bencana nonalam pandemi covid-19 di Semarang, Jumat (3/9).
Menaker menyatakan, untuk menyikapi dan menjaga keberlangsungan kepesertaan pekerja penerima upah dalam program Jamsostek, pemerintah sebagai regulator dan BPJS Ketenagakerjaan sebagai operator terus meningkatkan cakupan kepesertaan baik bagi pekerja Penerima Upah maupun Pekerja Bukan Penerima Upah.
Guna mendorong efektivitas pelaksananaan Jamsostek bagi pekerja penerima upah, dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2021, Kemnaker menargetkan capaian cakupan kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan Pekerja Penerima Upah mencapai 29,44% dari total penduduk yang bekerja.
“Sementara target cakupan kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan pada 2024 sebanyak 37,24% dari total penduduk yang bekerja,” ujar Ida Fauziyah.
Mencermati Data BPJS Ketenegakerjaan pada Juli 2021, secara nasional jumlah peserta Jamsostek, Penerima Upah sebanyak 40,1 juta orang. “Sedangkan di Provinsi Jawa Tengah jumlah peserta Jamsostek Penerima Upah sebanyak 1,96 juta orang yang berasal dari 77,3 ribu perusahaan,” pungkasnya.
Di hari yang sama, Ida Fauziyah dan rombongan Kemnaker mengayuh sepeda menuju Toko Roti Rapi di kawasan Kauman, Kota Semarang.
Berbeda dengan kegiatan sehari sebelumnya yang menemui pekerja perusahaan swasta, Menaker mengayuh sepeda sepanjang hampir 2 km, untuk menemui empat pekerja sektor UMKM tersebut selaku calon penerima Bantuan Subsidi Upah (BSU) 2021.
Keempat pekerja itu yakni Sahid Sulaiman, Suwati, Maya Rosda dan Haryanto. Sebanyak 17 pekerja “Toko Roti Rapi” lainnya, telah menerima penyaluran BSU tahap I melalui Bank BRI.
“Saya bersepeda ke sini untuk menemui empat calon penerima BSU melalui proses buka rekening kolektif (burekol) karena mereka tidak memiliki rekening Himbara,” kata Ida Fauziyah didampingi Dirjen PHI Jamsos Indah Anggoro Putri.
Setelah menemui pekerja toko roti, Ida Fauziyah melanjutkan aksi bersepeda santai ke rumah kos perempuan pekerja Hotel Gumaya, di bilangan Kelengan, Semarang, yang menerima menerima BSU melalui Bank BRI di tahap I. Sebanyak 180 dari 215 orang pekerja Hotel Gumaya telah menerima BSU tahap I dan II melalui Bank BRI.
Pekerja Hotel Gumaya, yang ditemui Menaker Ida Fauziyah yakni Wahyu Nur Khomsiyah, Juanita Drie Wardani dan Fifi Setiyaningsih. “Kami berharap program BSU pemerintah ini memberikan manfaat kepada seluruh peserta BPJS Ketenagakerjaan,” ujar Ida Fauziyah.
Salah satu pekerja di departmen food & beverage Hotel Gumaya Fifi Setiyaningsih, mengaku BSU yang diperolehnya sangat bermakna dan akan digunakan untuk membantu perekonomian keluarganya.
“Perasaan saya senang karena BSU sangat membantu untuk membeli kebutuhan sehari-hari,” kata pekerja lainnya, Nur Khomsiyah, di departemen skyline. Dalam melaksanakan kegiatan-kegiatannya, Kementerian Ketenagakerjaan selalu menerapkan protokol kesehatan yang ketat. (RO/S2-25)
....