DI sebuah meja di depan deretan rak yang memajang berbagai produk, secangkir kopi hitam hangat telah terseduh. Tidak lama kemudian, muncul perempuan dengan setelan abu-abu dengan motif tradisional Indonesia. Dia ialah Helianti Hilman, pendiri yang kini juga menjabat sebagai executive chairperson di Javara. Javara ialah perusahaan penyedia produk-produk pangan organik yang bermitra dengan puluhan ribu petani di Indonesia.
Lahirnya Javara sebenarnya bermula dari advokasi Helianti ke para petani yang membutuhkan bantuan hukum akibat kriminalisasi atau karena dibohongi dalam kontrak mereka oleh perusahaan yang bekerja sama. Helianti sendiri memiliki latar belakang pendidikan hukum. Ia memperoleh gelar sarjana dan mengambil fokus hukum internasional di Universitas Padjadjaran, lalu melanjutkan magister di bidang hukum kekayaan intelektual di King’s College, London.
“Dalam ujung perjalanan, suami saya mengatakan, mereka (petani) itu enggak perlu lawyer. Apa yang mereka perlukan ialah akses pasar yang adil. Dari situ kami mulai bekerja sama dan akhirnya Javara lahir,” kata Helianti dalam wawancara bersama Media Indonesia di kantor dan gerai pertama Javara, di kaw....