PERMASALAHAN sampah di DKI Jakarta masih menjadi persoalan klasik yang belum terselesaikan. Ada sebanyak 7.000 ton sampah menumpuk setiap harinya. Dinas Kebersihan DKI Jakarta mencatat sampah Ibu Kota yang diangkut ke Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang berkisar 6.000-6.500 ton per hari.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), sampah Jakarta didominasi sisa makanan (53%), plastik (9%), residu (8%), kertas (7%), dan lain-lainnya. Sementara itu, daya tampung TPST Bantargebang menyisakan sekitar 10 juta ton dari total kapasitas 49 juta ton.
Untuk mengatasi persoalan sampah yang kian menumpuk , Pemprov DKI Jakarta bersepakat dengan Pemerintah Kota Bekasi untuk memperpanjang kerja sama pengelolaan sampah di TPST Bantargebang hingga 2026. Bahkan Pemprov DKI mengalokasikan anggaran Rp1,3 triliun untuk dinas kebersihan untuk mengatasi persoalan sampah Ibu Kota.
Di sisi lain, untuk mengurangi ketergantungan membuang sampah ke Bantargebang, Pemprov DKI berencana membangun empat intermediate treatment facility (ITF) di dalam kota. Salah satu ITF tersebut ialah ITF Sunter, Jakarta Utara, yang ditargetkan mampu mengolah sampah 2.200 ton per hari dan dapat mengurangi 30% sampah Jakarta yang setiap harinya dikirim ke Bantargebang.
Upaya lainnya ialah memperbanyak pendirian bank sampah dalam mendukung kesadaran warga Ibu Kota untuk memilah sisa barang dan sampah rumah tangga. Di bank sampah setiap kilogram sampah dihargai mulai Rp2.500 hingga Rp3.000. Selain mendatangkan nilai ekonomi , keberadaan bank sampah menjadi tempat mengedukasi cara mengolah dan memilah sampah.
Hasil pemilahan sampah tersebut selanjutnya diolah menjadi pupuk kompos dan maggot serta menjadi barang daur ulang yang memiliki nilai jual. Hingga saat ini sudah ada 3.000 titik bank sampah tersebar di wilayah DKI Jakarta.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengajak warga Ibu Kota memilah sampah rumah tangga dalam program Pekan Gerakan Jakarta Sadar Sampah. Gerakan tersebut bertujuan mengaktifkan pengelolaan sampah di tingkat rukun warga (RW) agar sampah rumah tangga dapat diakomodasi dengan cepat. Sebanyak 2.743 RW di wilayah DKI Ja....