EDSUS HUT RI

Menjadi World Class University, Bisa!

Sel, 16 Agu 2022

PEMERINGKATAN Quacquarelli Symonds (QS) World University Ranking 2023 dirilis pada Juni 2022 dan menempatkan 16 perguruan tinggi Indonesia di dalamnya. Lima perguruan tinggi berhasil masuk ke barisan Top 500 World Class University dalam pemeringkatan itu.

Lima perguruan tinggi itu adalah Universitas Gadjah Mada (UGM) yang berada pada peringkat 231, Institut Teknologi Bandung (ITB) pada peringkat 235, Universitas Indonesia (UI) pada peringkat 248, Universitas Airlangga (Unair) pada peringkat 369, dan IPB University pada peringkat ke-449.

Pencapaian itu menjadi sebuah kebanggaan bagi anak bangsa, sekaligus harapan bahwa akan lebih banyak lagi perguruan tinggi kita yang menjadi kampus kelas dunia di masa-masa mendatang.

“Ini ialah hasil dari usaha kita bersama. Hasil ini ialah satu langkah maju dalam upaya perbaikan dari UGM,” kata Rektor UGM Prof Ova Emilia, beberapa waktu lalu.

Pada 2022, menurut dia, terdapat 2.464 perguruan tinggi dunia yang mendapat penilaian, sementara pemeringkat an dilakukan terhadap 1.422 perguruan tinggi yang memenuhi syarat.

Jika dibandingkan dengan tahun lalu, Ova mengatakan UGM naik 23 peringkat dan 270 peringkat sejak 2014 lalu. “UGM mengalami peningkatan peringkat hampir setiap tahun,” ucapnya.

Penilaian pada indikator tersebut diambil dari QS Global Employer Reputation Survey yang mengevaluasi persepsi dari para penerima kerja dari perguruan tinggi yang menghasilkan lulusan terbaik. Sebanyak 99 ribu res pons digunakan untuk analisis pada tahun ini.

Mengapa hanya lima perguruan tinggi di Indonesia yang mampu menembus peringkat world class university? Padahal, ada 4.500 perguruan tinggi di Indonesia.

Hal itu juga yang dipertanyakan oleh Direktur Kelembagaan Ditjen Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kemendikbud-Ristek Lukman. “Kok, bisa ya perguruan tingginya banyak, tapi sedikit yang bisa masuk peme ringkatan perguruan tinggi dunia?” ujarnya.

Setelah ditelaah lebih jauh, penyebabnya adalah biaya pendidikan tinggi kita yang masih rendah. Dalam setahun, kata Lukman, pengeluaran dana pendidikan tinggi di Indonesia hanya Rp28 juta atau sekitar US$2.000. Sementara India, misalnya, yang mampu duduk di peringkat 155 lewat Indian Institute of Science (IISc), menggelontorkan dana pendidikan sekitar US$3.000.

“Kita hanya lebih tinggi dari Filipina yaitu US$1.000. Masih jauh dari Malaysia yang kurang lebih US$7.000 dan Jepang yaitu US$8.000,” tutur Lukman.

Dalam QS WUR 2023, Malaysia menempatkan Universiti Malaya (UM) di peringkat ke-70 sedangkan Jepang mendudukkan The University of Tokyo di peringkat ke-23.

....

Belum selesai membaca berita ini ? Selesaikan dengan berlangganan disini Berlangganan

Advertisement

Advertisement