WEEKEND

Menjemput Malam Seribu Bulan di Masjid Jogokariyan

Min, 23 Mar 2025

JEMAAH salat Ashar di Masjid Jogokariyan, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Kamis (20/3), baru saja bubar. Tampak sebagian tetap bertahan di masjid. Mereka lanjut menenggelamkan diri khusyuk membaca Al-Qur’an.

Di sepuluh hari terakhir Ramadan, semakin banyak jemaah yang beribadah di masjid ikonik yang dibangun pada 1966 itu. Tidak sedikit dari mereka yang datang dari luar Yogyakarta. Bahru rokhim, 61, salah satunya, yang datang dari Purworejo untuk menjalankan iktikaf di masjid tersebut. “Ini sudah keempat kalinya saya mengikuti kegiatan itikaf di sini,” ujarnya kepada Media Indonesia.


LEBIH FOKUS BERIBADAH

Ia mengaku, melaksanakan iktikaf di Masjid Jogokariyan membuatnya bisa lebih fokus dalam beribadah dan memperdalam pengetahuan tentang Islam. Banyak kajian yang bisa diikutinya, dari kajian subuh, bakda zuhur, sebelum buka puasa, hingga sebelum salat Tarawih. Selain bisa mengikuti banyak kajian, Bahru juga bisa mengikuti salat wajib dan salat sunah secara berjemaah, seperti salat Tarawih dan salat Tahajud. “Kalau di sini saya bisa lebih fokus dalam beribadah. Iktikaf tidak hanya diisi ibadah personal dan membaca Al-Qur’an, tetapi juga memperdalam tentang Islam,” ungkap Bahru yang baru pukul 13.00 WIB hari itu tiba di Masjid Jogokariyan.

Bagi Suyanto, 63, iktikaf di Masjid Jogokariyan ini baru pertama kali diikutinya. Ia sebenarnya sudah lama ingin mengikuti iktikaf di masjid itu. Nama Masjid Jogokariyan memang kesohor sampai ke luar Yogya karena berbagai kegiatannya yang unik, seperti membagikan ribuan takjil setiap Ra....

Belum selesai membaca berita ini ? Selesaikan dengan berlangganan disini Berlangganan

Advertisement

Advertisement