DALAM beberapa tahun terakhir, pemrosesan pascapanen kopi secara eksperimental telah berkembang di berbagai negara, termasuk Indonesia. Bukan lagi sekadar proses natural atau giling basah, kini proses pascapanen kopi bisa bermacam rupa metodenya. Salah satunya metode eksperimental yang merupakan pengolahan pascapanen untuk menghasilkan cita rasa kopi yang lebih ‘unik’. Biasanya, dalam prosesnya juga bisa menggunakan senyawa kimia hingga mikroba.
Pada dasarnya, dua metode proses pascapanen kopi hanya dua: natural (dry) dan metode dengan cara dicuci (wash). Metode natural bisa disebut sebagai yang tertua dalam proses pascapanen kopi. Prosesnya dengan cara membiarkan ceri kopi mengering dan menyisakan kadar air pada persentase 10%-12%. Namun, seiring dengan perkembangan zaman, permintaan pasar yang meningkat menjadi salah satu pendorong pertumbuhan metode eksperimental dalam pascapanen kopi terkait dengan kopi spesialti.
Tujuannya untuk menciptakan profil rasa yang berbeda di setiap varietas dan asal kopi tersebut. Dengan hal itu, diharapkan banyak permintaan dan menjadi produk yang unggul.