DI awal kemunculan pandemi, sejumlah pasien covid-19 yang sembuh mengaku mengalami brain fog (kabut otak) yang membuat mereka tetap sakit, tidak sembuh sepenuhnya. Setahun kemudian, keluhan kabut otak terus meningkat, sementara kemampuan masyarakat memahaminya masih minim.
"Yang saya rasakan, ingatan saya tiba-tiba pendek. Tiba tiba ngeblank, tiba-tiba lupa, tiba-tiba enggak bisa fokus. Padahal saya sebelumnya bukan orang pelupa. Kalaupun lupa, itu wajar. Tapi setelah saya negatif (covid-19), saya merasa sering ngeblank," ujar seorang penyintas covid-19 dalam jejaring pertemanan di dunia maya.
Brain fog berdampak pada kondisi mental individu dengan bermacam-macam ciri khasnya seperti bengong. Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Prof Ari Fahrial Syam SpPD-KGEH, menjelaskan gangguan saraf atau brain fog me....