HUMANIORA

Midian Sirait Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional

Sel, 17 Des 2024

PANITIA Pengusulan Pahlawan Nasional Prof Dr Midian Sirait kembali menggelar Seminar Nasional tentang ‘Perjuangan Prof Dr Midian Sirait dalam Pembangunan Kesehatan di Bidang Farmasi dan Obat di Indonesia sebagai Wujud Pemenuhan HAM’. Seminar digelar di Aula GWS Universitas Kristen Indonesia (UKI), Jakarta, Selasa, 10 Desember 2024.

Dalam seminar itu terungkap bahwa Prof Dr Midian Sirait (Midian Sirait) adalah tokoh pejuang kemerdekaan yang berasal dan lahir di Desa Lumban Sirait Gu, Kecamatan Parmaksian, Kabupaten Toba, Sumatera Utara. Pada masa mempertahankan kemerdekaan 1945-1949, Midian Sirait terlibat perang gerilya dan merupakan seorang Tentara Pelajar juga sebagai Kepala Staf Tentara Pelajar Batalion Arjuna.

Setelah pengakuan Kedaulatan Kemerdekaan Republik Indonesia, Midian Sirait melanjutkan pendidikan di Jakarta pada Sekolah Asisten Apoteker di Jakarta, Sarjana Muda Apoteker di FIPA UI Bandung, dan melanjutkan studi Farmasi di Universitas Hamburg Jerman Barat, hingga menyelesaikan program studi Doktor Rer.nat di F.U Berlin Barat.

Selama di Jerman, Midian sering melibatkan diri dalam organisasi Perhimpunan Pelajar Indonesia (sebagai Ketua) di Jerman Barat. Di masa itu, Midian membuat gebrakan dan menjaring dukungan internasional terkait pembebasan Irian Barat dari cengkeraman Pemerintah Belanda.

Sampai di Tanah Air, Midian kembali ke universitas tempat ia mengabdikan diri sebagai seorang pendidik hingga dipercayakan menjadi Pembantu Rektor ITB Urusan Kemahasiswaan (1965-1968). Menjadi Anggota DPR RI dan MPR RI (1968-1978). Pada pertengahan 1978, Midian Sirait didapuk menjadi Direktur Jenderal Pengawas Obat dan Makanan Depkes RI.

Pada periode sebagai Dirjen POM itu, Midian Sirait melakukan banyak gebrakan di luar tugas yang diberikan, yang hingga saat ini berdampak luas bagi pembangunan kesehatan di bidang farmasi dan obat-obatan di Tanah Air. Di antaranya adalah membuat penetapan daftar obat esensial, membentuk industri obat esensial nasional, membentuk pusat pemeriksaan obat dan makanan yang diakui WHO dengan bantuan dari pemerintah Jepang dan Balai Pemeriksaan Obat dan Makanan yang berada di 27 provinsi, merumuskan pelaksanaan CPOB (cara produksi obat yang baik), GMP (good manufacturing practices).

Seminar ini terlaksana atas kerja sama antara Panitia Pengusulan Pahlawan Nasional Prof. Dr. Midian Sirait, Prodi Politik Fisipol UKI, Yayasan Pecinta Danau Toba (YPDT). Seminar menghadirkan tujuh narasumber, yaitu Dr L R Andalucia, Apt, MPharm, Mars; Prof Daryono Hadi Tjahyono, MSc; Prof Dr Sukrasno, MS.; Dr Apt Sampurno MBA., Apt Edy Pramono; Dr Andaru Satnyoto, MSi.; FX Gian Tue Mali, MSi,

Hasil paparan materi dan masukan yang dihasilkan dalam seminar nasional di UKI Jakarta maupun di Unimed akan menjadi pegangan dan landasan panitia pengusul Prof. Dr. Midian Sirait sebaga....

Belum selesai membaca berita ini ? Selesaikan dengan berlangganan disini Berlangganan

Advertisement

Advertisement