NUSANTARA

NasDem Masifkan Kampanye Ahmad Ali-Abdul Karim

Sel, 05 Nov 2024

DEWAN Pengurus Wilayah (DPW) Partai NasDem Sulawesi Tengah mengadakan kampanye di sembilan titik secara serentak untuk memaparkan program unggulan calon Gubernur dan wakil Gubernur nomor urut 1, Ahmad HM Ali-Abdul Karim Aljufri menjelang pencoblosan 27 November mendatang.

Kampanye sembilan titik itu digelar di Poso empat titik, Donggala dua titik, Sigi dua titik, dan di Palu satu titik. “Kampanye itu serentak dilakukan sejak Minggu (3/11),” terang Wakil Ketua Bidang Organisasi dan Keanggotaan DPW NasDem Sulteng, Moh Masykur di Palu, kemarin.

Menurut Masykur, gerakan ini adalah upaya NasDem untuk menyosialisasikan program unggulan serta mengumpulkan dukungan untuk pasangan Ahmad Ali-Abdul Karim agar menang besar.

Masykur bilang, kegiatan tersebut juga sudah sesuai dengan instruksi Ketua DPW NasDem Sulteng, Nilam Sari Lawira, yang sebelumnya mengarahkan para kader untuk menggalang dukungan suara hingga ke pelosok daerah.

“Target kami adalah mencapai 200 titik kampanye dialogis dan tatap muka sampai 23 November nanti. Dalam seminggu ini, kami sudah menggelar kampanye di sekitar 50 titik, termasuk di sembilan titik hari ini,” ungkapnya.

Di tempat terpisah, calon wakil gubernur Jawa Barat, Ilham Akbar Habibie bersama Paguyuban Pasundan menggelar kuliah umum, pada Sabtu (2/11). Dalam kesempatan itu, Ilham membahas pentingnya integrasi iman dan takwa (IMTAQ) dengan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dalam pembangunan nasional, termasuk pembangunan di Provinsi Jabar.

Putra sulung Presiden BJ Habibie ini menekankan bahwa teknologi bisa menjadi solusi atas berbagai tantangan. Namun tanpa landasan moral dan etika yang bersumber dari iman, teknologi dapat disalahgunakan.

“Teknologi seharusnya dikendalikan, bukan sebaliknya. Jika tak dilandasi nilai moral yang kuat, teknologi bisa menjadi ancaman,” ungkap Ilham.

Ilham juga menyoroti tantangan sektor pendidikan, termasuk kebijakan zonasi, kesejahteraan guru honorer, serta minimnya fasilitas untuk belajar ilmu pengetahuan dan teknologi. Hematnya, kata dia, perlu adanya komitmen serius dari pemangku kebijakan untuk mengevaluasi permasalahan-permasalahan yang ada. Sumber daya manusia (SDM), bisa menemukan berbagai macam solusi terhadap tantangan dan masalah yang dihadapinya, dan banyak dari solusi itu mengandung teknologi.

“Tapi, tanpa ada sistem penilaian berdasarkan moral dan etika, itu bisa bahaya. Biasanya, sistem moral dan etika itu kita dapatkan melalui agama kita masing-masing, bagi agama Islam dari Al-Qur’an dan As-sunah, agama lain mereka punya sistem masing-m....

Belum selesai membaca berita ini ? Selesaikan dengan berlangganan disini Berlangganan

Advertisement

Advertisement