PENGAMAT tata kota dari Universitas Trisakti, Yayat Supriatna, menilai penguatan sumber daya manusia (SDM) merupakan tantangan paling mendasar dalam upaya menjadikan Jakarta sebagai kota global. Menurutnya, kualitas penduduk Ibu Mota belum sepenuhnya mencerminkan karakter warga kota dunia.
“Bukan hanya soal tenaga kerja, tetapi juga budaya hidup sebagai warga kota. Itu belum terbentuk secara utuh,” ujar Yayat saat dihubungi, kemarin.
Pernyataan Yayat itu merespons langkah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang menetapkan lima indikator utama untuk mengarahkan Jakarta menuju status kota global. Indikator tersebut meliputi ekonomi yang terkoneksi secara global, penguatan modal manusia (human capital), pengalaman budaya (culture experience), kecepatan informasi, dan keterlibatan politik (political engagement).