SETELAH sekian lama menjadi rencana, akhirnya Pelabuhan Tanjung Carat di Sumatra Selatan segera direalisasikan. Di masa pemerintahan Gubernur Sumatra Selatan H Herman Deru dan Wakil Gubernur Sumatra Selatan H Mawardi Yahya, Pelabuhan Tanjung Carat berhasil mendapat dukungan dari Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) dan Kementerian Perhubungan RI.
Kini, keinginan Pemerintah Provinsi Sumsel untuk mempercepat terealisasinya pembangunan pelabuhan laut dalam (deepsea port) Tanjung Carat akan terwujud. Herman Deru pun bergerak cepat menindaklanjuti hasil rapat bersama Menhub, Kepala Bappenas, dan Menteri Keuangan terkait dengan akan segera dibangunnya pelabuhan laut dalam Tanjung Carat tersebut. Apalagi, rencananya groundbreaking bakal dilakukan pada akhir 2021 nanti.
Herman Deru optimistis Pelabuhan Tanjung Carat akan terwujud mengingat tidak ada lagi masalah di lapangan. Di antaranya, Rencana Induk Pelabuhan sudah ada, penetapan lokasi pun sudah dilakukan, serta akses infrastruktur menuju ke pelabuhan sudah dalam proses pengerjaan.
Bahkan, Pemprov Sumsel sudah menyiapkan lahan 600 hektare termasuk untuk terminal peti kemas, kantor, dan lokasi pembangunan gudang. Sedangkan untuk RT/RW Kabupaten Banyuasin sudah selesai, artinya kawasan tersebut sudah siap untuk dijadikan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).
“Kita terima kasih banyak pada Bapak Presiden RI Joko Widodo dan jajaran menteri kabinetnya yang telah memasukkan pembangunan Pelabuhan Tanjung Carat ini sebagai proyek strategis prioritas nasional yang akhir 2021 akan dilakukan groundbreaking dan ditargetkan Presiden bahwa 2023 Pelabuhan Tanjung Carat akan selesai,” jelas Herman Deru.
Akan dibangunnya pelabuhan samudra Tanjung Carat ini, kata dia, tentu akan menjadi kabar gembira bagi warga Sumsel. Hal itu lantaran selama ini Sumsel yang kaya dengan hasil alam dan potensi pertanian sama sekali belum memiliki pelabuhan sendiri yang representatif.
Bahkan, upaya untuk realisasi pelabuhan laut dalam di Sumsel tersebut sudah menjadi keinginan dari lima gubernur yang pernah menjabat sebelumnya termasuk keinginannya sebagai Gubernur Sumsel saat ini.
“Yang jelas banyak dampak positif yang akan dirasakan warga Sumsel dengan keberadaan pelabuhan ini nantinya. Investor akan mudah datang ke Sumsel. Tenaga kerja lokal kita akan terserap belum lagi akan ada keuntungan ekonomis lainnya,” imbuhnya.
Ia menyebut saat ini akses jalan ke Pelabuhan Tanjung Carat sudah diambil alih oleh negara dan telah dilakukan pengerjaan sepanjang 1,8 kilometer dari 7 kilometer ke arah pelabuhan. Sedangkan jarak terminal dengan bibir pantai 600 meter tempat kapal bersandar.
“Artinya tidak ada alasan proyek ini tidak jalan. Karena syaratnya sudah lengkap dan sangat memadai,” kata Deru. Untuk mendukung lalu lintas perdagangan domistik ataupun ekspor-impor, Pelabuhan Tanjung Carat ini menjadi solusi terbaik.
“Pelabuhan ini sudah termasuk dalam tatanan pelabuhan nasional atau tatanan transportasi terorganisasi. Sehingga kita memberi perhatian penuh terhadap realisasi pelabuhan laut Tanjung Carat ini,” ungkap Deru.
Diakui Herman Deru, Pelabuhan Tanjung Carat juga tentunya akan berdampak baik bagi pertumbuhan ekonomi di Sumsel. Sebab, pelabuhan tersebut akan mempercepat distribusi berbagai produksi hasil Sumsel seperti sawit, karet hingga batu bara.
“Sumsel tentu akan menjadi tujuan utama para investor untuk berinvestasi di segala bidang,” imbuhnya.
Diketahui, ada dua pelabuhan besar di Indonesia yang akan dibangun secara bersamaan pada akhir tahun ini yakni pelabuhan di Tanjung Carat Sumsel dan Pelabuhan Ambon. Untuk pembangunan nya, pemerintah pusat menyiapkan anggaran awal US$69 juta. Sedangkan untuk groundbreaking di akhir 2021 mendatang, Kementerian Keuangan menyiapkan anggaran Rp300 miliar untuk masing-masing provinsi tersebut.