INTERNASIONAL

Pelanggaran HAM Terus Terjadi Pascakudeta Militer di Myanmar

Min, 21 Agu 2022

PADA Februari 2021 pemerintahan resmi Myanmar dikudeta kekuatan militer. Kudeta itu berlangsung sangat cepat dan menyebabkan beberapa politikus sipil
menjadi tahanan. Setelah menggulingkan pemerintahan sipil, pihak militer akhirnya merebut kekuasaan tertinggi di Myanmar. Namun, kudeta itu ternyata tidak mendapatkan dukungan dari masyarakat. Hal itu disebabkan kudeta yang dilakukan pihak militer dianggap telah melanggar dan menodai demokrasi yang sedang tumbuh di Myanmar. Penolakan itu akhirnya menimbulkan perlawanan di berbagai wilayah dan membenturkan antara pihak militer dan pihak sipil.

Maraknya penolakan itu direspons secara tidak baik oleh pemerintahan militer di Myanmar. Alih-alih mengambil langkah dengan berunding, pemerintah Myanmar justru melakukan tindakan represif yang akhirnya menimbulkan banyak kasus pelanggaran HAM. Hal itu membuat Amerika Serikat akhirnya menegur Myanmar dengan memberikan sanksi bagi pihak yang ....

Belum selesai membaca berita ini ? Selesaikan dengan berlangganan disini Berlangganan

Advertisement

Advertisement