PUSAT Pengkajian Islam dan Masyarakat (PPIM) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menyampaikan hasil penelitian pesantren ramah anak. Penelitian yang dilakukan di 90 kabupaten/kota di 34 provinsi dengan 1.738 responden itu menemukan bahwa isu kekerasan dan kesehatan reproduksi masih perlu diperkuat. Dua peneliti utama UIN Jakarta, yaitu Windy Triana dan Haula Noor, dalam hasil risetnya menyebut kerentanan pesantren terhadap kekerasan seksual dapat dikatakan rendah. Namun, temuan itu tidak mengabaikan adanya potensi kekerasan seksual.
Para peneliti menyoroti pentingnya optimalisasi pengawasan di area fisik santri putra dan putri sebagai langkah preventif kekerasan seksual. Penataan ulang tata ruang, perbaikan fasilitas asrama, dan penempatan CCTV disebut sebagai langkah-langkah konkret yang dapat menurunkan risiko tindak pidana tersebut. Temuan lainnya ialah keterbukaan pesantren terhadap pihak luar dalam pencegahan atau penanganan kasus kekerasan. Keterbukaan itu dinilai sebagai indikator kemajuan kelembagaan pesantren dalam memperkuat daya tahan anak dan membangun ekosistem pengasuhan yang sehat dan kolaboratif.
Direktur Eksekutif PPIM UIN Jakarta Didin Syafruddin menegaskan pentingnya penelitian berbasis data dalam mendukung transformasi kelembagaan pesantren yang adaptif terhadap kebutuhan anak. Didin menyatakan pesantren tidak hanya memiliki fungsi keilmuan dan keagamaan, tetapi juga bertanggung jawab membentuk karakter dan melindungi tumbuh kembang anak.
....