PEMERINTAH memberikan 1.975 rumah bagi alim ulama dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) ke-50 Majelis Ulama Indonesia (MUI) sebagai dukungan bagi para tokoh spiritual, guru ngaji, dan dai, atas kontribusi dalam membangun bangsa.
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait mengatakan di Jakarta, Sabtu (26/7) malam, bahwa inisiatif itu merupakan dukungan pemerintah.
“Sejak didirikan pada 26 Juli 1975 MUI telah menjadi pilar moral, kompas spiritual dan rujukan, serta juga memberikan nasihat kepada pemerintah bangsa dan negara ini seperti yang tadi Pak Kyai Maruf Amin sampaikan,” kata Maruarar Sirait.
Dia juga berbincang dengan penerima rumah subsidi tersebut. Seorang guru mengaji dari Yayasan Insan Madani Bogor, Anwar, yang menempati rumah subsidi tersebut bersama keluarganya. Anwar menyebutkan sebelumnya dia mengontrak di Bekasi dengan harga hampir Rp1 juta. Adapun rumah subsidi, kata dia, dicicil sebesar Rp1,1 juta per bulan.
Ia menjelaskan saat ini ada kesenjangan antara kebutuhan dan pasokan sebanyak 9,9 juta rumah. Untuk itu, katanya, pemerintah mengatasinya melalui sejumlah kebijakan bagi rakyat kecil, yakni menggratiskan Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB), yang biasanya bayar 5%.
Pada tahun ini, kata Maruarar, ada 350 ribu rumah subsidi yang diberikan untuk berbagai segmen, antara lain petani, nelayan, buruh, perawat, dan wartawan.
Maruarar juga menyampaikan terima kasih kepada MUI karena telah mendukung program renovasi 3 juta rumah dalam setahun. Sementara itu, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk meluncurkan program pembiayaan syariah rumah subsidi bagi da’i,guru ngaji, aktivis, dan pegawai di lingkungan Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk mendukung program perumahan nasional Presiden Prabowo Subianto.
“Program ini adalah bentuk nyata kolaborasi antara pemerintah, lembaga keuangan, dan organisasi keagamaan dalam memberikan kemudahan akses hunian yang layak dan terjangkau,” kata Direktur UtamaBTN Nixon L.P. Napitupulu dalam k....
SHARE THIS
For You
E-Paper
Login