KETIKA 2010 diminta untuk bergabung ke Manchester City, Yaya Toure sangat sadar bahwa kelas klub barunya jauh di bawah klub lamanya, Barcelona. Bersama Barcelona, pemain gelandang asal Pantai Gading itu dua kali ikut mengangkat Piala La Liga dan dua kali mencetak treble. Sebaliknya, the Citizens 35 tahun tidak pernah menjadi juara.
Namun, bujukan pemilik Manchester City, Sheikh Mansour, sulit untuk ia tolak. Keluarga Sultan Qatar itu mengiming-imingi bayaran 24 juta pound sterling atau hampir setengah triliun rupiah agar ia ikut membantu mengangkat prestasi klub miliknya.
Ketika itu Manchester United justru tengah berada di masa kejayaan. Pelatih Sir Alex Ferguson membuat ‘Setan Merah’ seperti tidak pernah terkalahkan. Bukan hanya Manchester City yang dibuat sebagai klub kelas dua, klub-klub sekelas Chelsea, Arsenal,....