Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) mempunyai peran penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia, terutama di daerah. Hal itu terbukti dari data yang menunjukkan bahwa jumlah UMKM terus meningkat dari tahun ke tahun.
Pada 2019, tercatat 65,47 juta unit UMKM di Indonesia. Kontribusi UMKM terhadap pendapatan domestik bruto juga mencapai 61,07% atau senilai Rp8.573,89 triliun. Selain itu, UMKM mampu menyerap 97% total tenaga kerja di Indonesia dan menghimpun 60,4% dari total investasi.
Kendati berperan sangat penting dalam perekonomian Indonesia, UMKM juga menghadapi banyak permasalahan, seperti kurangnya modal usaha untuk pengembangan usaha, kurangnya strategi dalam pemasaran digital, pengetahuan teknologi yang masih rendah, dan tidak memiliki pengetahuan yang luas mengenai bisnis. Karena itu, dukungan pemerintah pusat dan daerah sangat dibutuhkan untuk membantu UMKM mengatasi masalah tersebut.
Pemerintah pusat dan daerah telah memberikan dukungan kepada UMKM melalui berbagai program, seperti bantuan insentif dan pembiayaan melalui program PEN, Kredit Usaha Rakyat, Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI), digitalisasi pemasaran UMKM, penguatan wirausaha alumni Program Kartu Prakerja Melalui Pembiayaan KUR, dan strategi jangka panjang menaikkan kelas UMKM melalui UU Cipta Kerja. Di samping itu, beberapa pemerintah daerah juga memberikan komitmen untuk membelanjakan 40% APBD untuk produk UMKM dan memberikan sertifikasi serta pembinaan UMKM.
Salah satu contoh dukungan pemerintah daerah untuk UMKM ialah Pemprov Sulsel yang memfasilitasi pemberian sertifikasi gratis bagi 1.450 UMKM. Selain itu, Pemkot Makassar juga aktif dalam mendukung pengembangan UMKM melalui berbagai kegiatan, seperti Festival UMKM Lorong Wisata 2023. PKK Kota Makassar juga menaruh perhatian terhadap pengembangan UMKM melalui 1....