PERBANKAN mengingatkan serapan kredit lebih bergantung pada kemampuan konsumsi rumah tangga ketimbang perubahan suku bunga. Dengan kata lain, penurunan suku bunga kredit tidak bisa memancing peningkatan pinjaman untuk belanja masyarakat ketika daya beli mereka lemah.
Corporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi mengatakan respons serapan kredit oleh masyarakat itu berdasarkan analisis bank.
"Hal tersebut berdasarkan riset internal dan perhitungan model ekonometrika, yakni variabel paling sensitif atau elastisitasnya paling tinggi memengaruhi pertumbuhan kredit adalah konsumsi rumah tangga dan daya beli masyarakat," ujar Corporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi kepada Media Indonesia SHARE THIS