KURANG dari dua tahun setelah Presiden Filipina Marcos Jr berkuasa, aliansi keluarganya dengan pendahulunya, Rodrigo Duterte, retak. Tuduhan penyalahgunaan narkoba, ancaman perpecahan negara, dan rumor rencana kudeta telah menghancurkan koalisi dua keluarga yang terjalin untuk kepentingan pemilu 2022 lalu itu.
Pekan lalu, perseteruan ini makin meruncing ketika Duterte menyerukan Mindanao yang merupakan kampung halamannya untuk memisahkan diri. Beberapa politisi lokal telah memperingatkan bahwa ia berisiko dituduh menghasut atas tindakannya tersebut.
Para pejabat tinggi keamanan Filipina pun dengan cepat berusaha menghentikan munculnya gerakan separatis. Penasihat Keamanan Nasional Eduardo Ano mengatakan pemerintah akan menggunakan otoritas dan kekuatannya untuk memadamkan dan mengh....