OPINI

Pil(kadal) dan Kesadaran Kritis Rakyat

Kam, 26 Sep 2024

DOUGLAS Noël Adams (11 Maret 1952–11 Mei 2001), seorang penulis dan musikus Inggris, pernah menulis perihal memilih pemimpin di sebuah planet, di mana manusia diperintah oleh tuan kadal. Katakanlah planet tersebut adalah negara demokrasi, di mana jumlah manusianya melebihi dari jumlah kadal, tapi anehnya kadal selalu terpilih. Ternyata manusia memilih kadal karena alasan sederhana: “Jika tidak memilih kadal, ‘yang salah’ mungkin akan terpilih,” (Brian Klaas, 2022).

Sinisme tersebut sepertinya relevan di tengah euforianya rakyat Indonesia menyambut Pilkada 2024. Dalam konsep demokrasi, momentum tersebut ditahbiskan sebagai arena daulat rakyat, di mana rakyat dengan supremasi hak demokrasi yang dimiliki akan menentukan dan memilih para pemimpin secara langsung.

Akan tetapi, menunaikan hak demokrasi dengan memilih pemimpin yang benar-benar kapabel tidaklah mudah. Sebab, pemimpin yang baik akan selalu berkerja di setiap masa jabatannya dengan komitmen yang terjaga. Sedangkan, di sisi lain, dengan lensa kognisi sosial yang dimilikinya, rakyat tetap dihantui keterbatasan untuk memprediksi sejauh mana seorang calon pemimpin memelihara komitmen melayani rakyat. Mengingat manusia memiliki kecenderungan destruksi da....

Belum selesai membaca berita ini ? Selesaikan dengan berlangganan disini Berlangganan

Advertisement

Advertisement