DIREKTUR Eksekutif Center of Reform on Economics (CoRE) Mohammad Faisal memprediksi kontraksi Purchasing Manager’s Index (PMI) manufaktur Indonesia akan kembali terjadi dalam beberapa bulan mendatang.
Tidak hanya terjadi di Juli 2024, kontraksi besar kemungkinan baru akan pulih pada akhir tahun. “Pada bulan berikutnya, PMI manufaktur Indonesia akan kembali kontraksi. Baru menjelang akhir tahun, ketika permintaan domestik meningkakt, baru mulai naik. Ini bisa masuk kembali ke zona ekspansif PMI manufaktur,” ujarnya, kemarin.
S&P Global, Kamis (1/8), merilis PMI manufaktur Indonesia pada Juli 2024 tercatat 49,3, menurun dibandingkan Juni 2024 yang berada pada angka 50,7. S&P Global menggunakan angka 50 sebagai titik mula. Jika di atas 50, dunia usaha sedang dalam fase ekspansi. Sementara di bawah itu, dunia usaha kontraksi atau berada di zona negatif.
Faisal menjelaskan, pelemahan PMI manufaktur harus diwaspadai dari banyak sisi, terutama beban biaya produksi manufaktur sampai masalah pasar.
“Masalah saat ini ialah lemahnya demand domestik, terutama di kelas menengah. Kalau demand-nya diperbaiki yakni dari sisi daya beli, itu akan memengaruhi industri manufaktur,” terang Faisal.
Di kesempatan berbeda, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyebut permintaan pasar yang menurun terhadap manufaktur dalam negeri akibat adanya praktik perdagangan barang impor yang tidak sehat.
“Kalau ini adalah serangan impor yang sifatnya unfair trade practice atau persaingan perdagangan yang tidak sehat. Pemerintah akan melakukan langkah korektif,” ungkap Menkeu, kemarin.
Ia memastikan, pemerintah berupaya melindungi industri dalam negeri untuk membendung gempuran barang impor dengan pengenaan Bea Masuk Anti Dumping (BMAD) dan Bea Masuk Tindakan Pengamanan (BMTP) terhadap tujuh komoditas. Yakni, tekstil dan produk tekstil (TPT), pakaian jadi, keramik, perangkat elektronik, produk kecantikan, barang tekstil sudah jadi, dan alas kaki.
“Kami berkoordinasi dengan Kementerian Perdagangan dan Kementerian Perindustrian untuk mendukung dari seranga....