LETUSAN gunung api dapat menyebabkan kerusakan infrastruktur dan kerugian ekonomi yang sangat besar, mulai dari aliran lava pijar yang bisa menghancurkan infrastruktur hingga awan panas yang sangat mematikan. Karena itu, kemampuan memprediksi letusan gunung api dengan akurat menjadi sangat penting untuk mitigasi bencana dan perlindungan masyarakat.
Teknologi remote sensing, yang mencakup penggunaan citra satelit resolusi tinggi dan model elevasi digital, membuka peluang baru dalam memantau dan menganalisis aktivitas vulkanik. Riset yang dipublikasikan pada jurnal Internasional Natural Hazards, dengan judul Predicting Topographic Collapse Following Lava Dome Growth At Ibu Volcano (North Maluku, Indonesia) Using High Resolution Planetscope Images, mengungkap penggunaan metode ARIMA dan SARIMA untuk memprediksi pertumbuhan kubah lava dan kemungkinan runtuh topografi yang bisa menghasilkan awan panas pada skala besar di Gunung Ibu, Maluku Utara.
Dengan memanfaatkan data dari citra PlanetScope dan model elevasi digital nasional (DEMNAS), perhitungan volume kawah sebagai ambang batas pengisian sumbat lava dilakukan untuk memprediksi waktu terjadinya kondisi kritis yang dapat menyebabkan runtuhnya topografi kubah lava. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa teknologi remote sensing yang diverifikasi kondisi lapangan dapat memberikan informasi penting dalam upaya memprediksi bahaya letusan gunung api. Ini bisa dimanfaatkan untuk menyelamat....