EKONOMI

Proyek Petrokimia Senilai Rp59 Triliun Siap Produksi Maret 2025

Jum, 13 Sep 2024

MENTERI Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani menyebut proyek petrokimia senilai Rp59,37 triliun milik PT Lotte Chemical Indonesia (PT LCI) siap beroperasi pada Maret 2025. Ia mengatakan pembangunan pabrik petrokimia itu sudah hampir selesai dengan progres pembangunan 98,7%.

“Diharapkan pada Maret 2025 nanti sudah mulai produksi dan bulan Mei sudah mulai ekspor,” ujar Rosan melalui keterangan di Jakarta, kemarin.

PT LCI merupakan salah satu proyek investasi yang berhasil difasilitasi pemerintah pascapembentukan Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Investasi oleh Presiden Joko Widodo melalui Keputusan Presiden No 11/2021.

Setelah menghadapi berbagai kendala perizinan dan tumpang tindih lahan selama 6 tahun, proyek itu berhasil dimulai kembali konstruksinya pada April 2022.

Proyek tersebut mencakup pembangunan fasilitas petrokimia untuk memproduksi polypropylene serta produk hilir lainnya seperti butadiene, dan BTX (benzene, toluene, xylene).

Produk-produk itu akan menjadi bahan baku penting bagi berbagai industri seperti pembuatan botol, ban, cat, peralatan medis, hingga pengusir serangga.

Rosan menyebut industri petrokimia sangat penting untuk hilirisasi di Indonesia. Sebab di saat yang bersamaan, perusahaan juga menyerap 14 ribu tenaga kerja.

“Hanya 4% tenaga kerja dari Korea. Dari segi penyerapan tenaga kerja, teknologi, industrialisasi, dan ekspor, ini memberi dampak positif bagi Indonesia, terutama di daerah Cilegon,” katanya.

Rosan juga menekankan pemerintah memiliki kebijakan insentif super tax deduction hingga 200% bagi perusahaan yang berkontribusi dalam pengembangan pendidikan vokasi. Hal itu menjadi wujud upaya pemerintah untuk memastikan tidak hanya perusahaan yang tumbuh dan berkembang, tetapi juga sumber daya manusia di Indonesia.

Dalam kesempatan yang sama, President Director PT LCI Yim Dong Hee juga mengapresiasi kehadiran Menteri Investasi/Kepala BKPM yang meninjau fasilitas produksi LCI. Hal itu merupakan bentuk perhatian pemerintah atas setiap perkembangan investasi yang terjadi.

“Tahun depan, kami siap berproduksi, kami harap dapat kembali mengundang pemerintah ke sini,” ujar Yim Dong Hee.

Berdasarkan data Kementerian Investasi/BKPM, investasi PT Lotte Chemical Indonesia tercatat sebagai penanaman modal asing (PMA) asal Malaysia, karena mayoritas pemegang saham (51%) adalah Lotte Chemical Titan Holding Bhd, yang berbasis di Malaysia.

Selama 10 tahun terakhir, Malaysia menempati peringkat kelima sebagai negara asal Foreign Direct Investment (FDI) terbesar di Indonesia, dengan total investasi mencapai US$21,86 miliar.

Korea Selatan, sebagai negara asal pemegang saham minoritas di PT LCI, menempati peringkat ketujuh dengan total investasi....

Belum selesai membaca berita ini ? Selesaikan dengan berlangganan disini Berlangganan

Advertisement

Advertisement