Psikolog keluarga Novita Tandry mengatakan Indonesia sudah darurat kasus kekerasan dan perundungan. Menurut dia, perlu ada keseriusan dari berbagai pihak, dari pemerintah, satuan pendidikan, hingga masyarakat sipil, untuk bersama-sama memutus mata rantai kekerasan tersebut.
Sejatinya, setiap anak yang lahir ke dunia, kata Novita, bagaikan kanvas putih tanpa noda. Lingkungan sekitar dan keluargalah yang menjadi tempat pertama gambar apa yang akan dilukiskan pada diri anak. Apabila perilaku kekerasan yang ingin diperlihatkan kepada anak, anak akan tumbuh dengan perilaku yang serupa.
“Belum lagi kalau kita masuk dari sisi teknologi dan gim yang menunjukkan kekerasan. Banyak kasus, anak-anak itu tidak bisa membedakan. Sekarang peniruan itu dia dapatkan dari yang dia mainkan, gim, kekerasan, dia tidak bisa membedakan dalam realitas dan fantasi yang mereka mainkan. Dia tidak bisa membedakan adegan kekerasan di gim dan realitas,” jelas Novita kepada Media Indonesia, kemarin.