BULENG, bagai kerakap di atas batu, hidup segan mati tak mau. Tradisi lisan buleng kini berada di antara ada dan tiada. Sebab, tidak ada lagi orang yang menanggap tradisi lisan buleng seperti dalam acara-acara di kampung yang biasanya digunakan untuk meramaikan resepsi perkawinan hingga sunatan.
Ketiadaan buleng karena ketiadaan panggung pertunjukan yang mengakibatkan semangat senimannya melemah. Selain itu, maestro buleng juga telah tiada, yang berarti ruang penyimpanan cerita buleng juga telah tiada. Ketiadaan ini berdampak pada tidak adanya seniman dan praktisi yang mewarisinya.
Buleng juga telah mengalami kesenjangan dengan masyarakat pemiliknya. Kesenjangan itu meliputi berbagai aspek di dalam kehidupan masyarakat, mulai dari kesenjanga....